Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Operator telepon seluler PT Axis Telekom Indonesia mengakui, proses migrasi frekuensi 2,1 GHz (jaringan 3G) ke blok 11 dan 12 mengalami gangguan frekuensi (interferensi) dari Smart Telecom di frekuensi 1.900 MHz.
Interferensi tersebut membuat Axis menggunakan kanal sebelumnya (rollback) di blok 2 dan blok 3. Rollback tersebut menjadi biaya tambahan bagi operator tersebut.
Rodrigo Araujo, General Manager Technology Planning Axis menyampaikan pihaknya menganggarkan dana US$ 5 juta untuk migrasi frekuensi 3G ke blok 11 dan blok 12. "Jumlah tersebut belum termasuk biaya rollback," ungkapnya saat jumpa pers di Hotel J.W. Marriot, Rabu (24/7).
Deden Machdi, General Manager Technology Strategy Axis menambahkan dengan dilakukannya rollback jaringan 3G Axis tersebut akan menambah biaya bagi perusahannya.
"Karena pengembalian ke blok 2 dan blok 3 itu harus bayar sewa jasa pihak ketiga," ungkapnya. Namun dia tidak bilang berapa biaya tambahan tersebut dengan alasan belum menghitung biaya tambahan tersebut.
Deden mengaku pihaknya mau menanggung biaya tambahan tersebut dengan alasan demi pelayanan kepada pelanggan. Karena sebelumnya Axis mengalami gangguan frekuensi saat menempati jaringan 3G di blok 11 dan blok 12.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News