kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Badai PHK Melanda Perusahaan Teknologi, Apakah GoTo Berikutnya?


Senin, 14 November 2022 / 05:02 WIB
Badai PHK Melanda Perusahaan Teknologi, Apakah GoTo Berikutnya?
ILUSTRASI. Dikabarkan, perusahaan internet terbesar di Indonesia, GoTo Group, berencana melakukan PHK lebih dari 1.000 karyawan.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Nurtiandriyani Simamora | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis ekonomi dunia membuat kinerja perusahaan teknologi besar global melempem. Apalagi, ada bayang-bayang terjadi resesi ekonomi pada tahun depan.

Para perusahaan teknologi ini putar otak agar perusahaan mereka tetap berjalan. Salah satunya dengan melakukan efisiensi, yakni dengan memangkas jumlah karyawan alias Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal. 

Isu PHK massal perusahaan teknologi juga sampai di Indonesia. Dikabarkan, perusahaan internet terbesar di Indonesia, GoTo Group, berencana melakukan PHK lebih dari 1.000 karyawan.

Melansir Bloomberg yang mengutip sumber anonim, saat ini GoTo tengah berupaya melakukan efisiensi dengan memangkas biaya perusahaan. Salah satu pilihannya adalah dengan melakukan PHK karyawan.

Jumlah karyawan yang di-PHK tersebut setara dengan lebih dari 10% armada kerja GoTo. Alhasil, kondisi itu akan berdampak pada semua divisi.

Baca Juga: GoTo Gandeng Pertamina Perkuat Bisnis Motor Listrik Electrum

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, sampai akhir Juni 2022, GoTo memiliki sekitar 9.630 karyawan tetap. 

Berdasarkan laporan keuangan triwulanan perusahaan ini juga mempekerjakan sekitar 455 karyawan tidak tetap pada akhir 2021. 

Chief Corporate Affairs GoTo Nila Marita mengatakan pihaknya tidak mau memberikan komentar apa pun terkait rumor yang beredar. Dia bilang rumor ini adalah spekulasi yang dapat menjatuhkan perusahaan.

Dirinya justru mengatakan jika saat ini perusahaan tengah fokus untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.

“Kami tidak dapat mengomentari rumor dan spekulasi yang beredar. Fokus GoTo adalah membangun bisnis yang berkelanjutan dan membawa dampak positif bagi Indonesia," kata Nila kepada Kontan, Minggu (13/11).

"Performa bisnis GoTo terus berkembang, dan untuk tumbuh secara berkelanjutan, perusahaan terus berupaya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat, dan di saat yang sama melakukan kegiatan operasional secara efisien agar dapat terus memberikan solusi terbaik bagi para masyarakat di seluruh tempat kami beroperasi,” lanjutnya.

Baca Juga: Isu Badai PHK Perusahaan Teknologi, Ikut Menerpa Lebih Dari 1000 Pekerja GOTO?

Badai PHK perusahaan teknologi dunia

Sebelumnya diberitakan, sejumlah perusahaan teknologi dunia melakukan PHK massal. Salah satunya adalah Twitter. Ini menjadi agenda pertama CEO Twitter Elon Musk pasca melakukan akuisisi atas perusahaan media sosial itu. 

Dikutip dari Fox Business, PHK karyawan tersebut dilakukan melalui email kepada 7.500 karyawan Twitter. 

Langkah ini adalah perombakan terbaru sejak ia menyelesaikan pembelian platform yang berbasis di California ini senilai US$ 44 miliar. 

Mengutip dari Reuters pada Sabtu (5/11), Twitter dihadapkan pada gugatan class action (gugatan perwakilan kelompok) yang mengklaim bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan bos Tesla itu melanggar undang-undang di AS dan California. 

Twitter dinilai melanggar hukum apabila mereka terbukti tidak memberitahukan kepada karyawannya yang terkena PHK dalam kurun waktu 60 hari sebelum terjadinya PHK dan tidak memberikan uang pesangon.

Selanjutnya adalah Meta Platforms Inc. CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaannya merumahkan 13% tenaga kerjanya, yang berjumlah lebih dari 11.000 orang dari armada kerjanya sebanyak 87.000 orang secara global. 

Baca Juga: TLKM: GOTO untuk Investasi Jangka Panjang

Melansir Quartz, dalam sebuah catatan untuk karyawan yang diterbitkan Kamis (9/11/2022) di situs web Meta, Zuckerberg meminta maaf kepada karyawan yang terkena dampak PHK.

"Saya ingin bertanggung jawab atas keputusan ini dan bagaimana kami sampai di sini," tulisnya.  

"Saya tahu ini sulit untuk semua orang, dan saya sangat menyesal untuk mereka yang terkena dampak," tambahnya. 

PHK akan berdampak pada karyawan di "setiap organisasi" di bawah sayap Meta seperti Instagram, Whatsapp, dan Facebook serta realitas virtual dan augmented reality lengan Reality Labs. 

Selain dua perusahaan global tersebut, PHK massal juga melanda Microsoft, Intel, hingga Netflix. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×