kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bagaimana prospek penjualan mobil baru Februari di tengah kabar relaksasi PPnBM?


Minggu, 21 Februari 2021 / 22:47 WIB
Bagaimana prospek penjualan mobil baru Februari di tengah kabar relaksasi PPnBM?
ILUSTRASI. Karyawan menjelaskan salah satu produk mobil kepada calon pembeli di salah satu dealer di Jakarta, Senin (15/2/2021)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agen Pemegang Merek (APM) bakal diguyur beberapa insentif dari pemerintah di bulan Maret 2021. Pada sisi fiskal misalnya, pemerintah mencanangkan relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) selama 9 bulan dengan rincian insentif 100% di  3 bulan pertama, 50% di 3 bulan kedua, dan 25% di 3 bulan ketiga untuk beberapa segmen mobil penumpang.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga telah resmi mengeluarkan ketentuan uang muka alias down payment (DP) 0% kredit kendaraan bermotor untuk semua jenis kendaraan bermotor baru.

Kabar rencana pemberian sejumlah insentif untuk pembelian mobil baru mulai Maret 2021 diduga bisa mempengaruhi keputusan konsumen di bulan Februari 2021.

Baca Juga: Info diler, pajak PPnBM 0 persen bikin harga mobil baru Avanza, Rush, Yaris dll turun

Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT ADM, Amelia Tjandra mengatakan, kabar seputar isu relaksasi PPnBM dan DP 0% di bulan Maret 2021 berpotensi mendorong masyarakat untuk menunda pembelian mobil baru di bulan Februari 2021.

“Pada dasarnya masyarakat menantikan untuk merealisasikan pembelian mereka yang di Februari ini nanti di bulan Maret,” kata Amelia dalam konferensi pers virtual yang berlangsung pada Jumat, (19/2).

Di sisi lain, jumlah hari kerja yang lebih singkat di bulan Februari juga diduga bisa turut mempengaruhi performa penjualan mobil di bulan Februari 2021. Hanya saja, pihak Daihatsu masih enggan menaksir bagaimana proyeksi penjualan di bulan Februari.

“Saya punya data beberapa hari terakhir tapi belum bisa saya sampaikan, datanya masih terlalu awal sekali. Jadi mungkin lebih baik saya menyampaikan Februari ini nanti saja di awal Maret,” kata Divisi Marketing & Customer Relation PT Astra International-Daihatsu, Hendrayadi Lastiyoso di acara yang sama.

Dihubungi terpisah, Direktur Sales & Marketing PT Nissan Distributor Indonesia, Tan Kim Piauw memproyeksi bahwa permintaan mobil nasional di bulan Februari bisa turun cukup signifikan seiring adanya kabar insentif pembelian mobil baru di bulan Maret 2021.

“(Dampak penurunannya) bisa signifikan, bisa 50%,” kata Tan Kim Piauw kepada Kontan.co.id, Jumat (21/2).

Baca Juga: Tak Cukup DP 0%

Di lain pihak, Vice President Director Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengatakan bahwa peluang penurunan penjualan kemungkinan hanya terjadi pada model-model kendaraan  yang masuk ke dalam kategori sasaran insentif relaksasi PPnBM, sebab ia percaya bahwa pasar sudah teredukasi soal model-model apa saja yang bisa mendapat insentif tersebut.

Seperti diketahui, berbeda dengan ketentuan DP 0% yang menyasar semua model kendaraan, insentif relaksasi PPnBM memang hanya menyasar segmen mobil dengan kapasitas sampai dengan 1500 cc, berkategori sedan dan 4x2, dengan local purchase di atas 70%.

“Selain itu, beberapa pelanggan yang tetap membutuhkan kendaraan baru tanpa bisa menunggu di bulan Maret juga ada,” ujar Henry kepada Kontan.co.id, Jumat (19/2).

Sementara itu, Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor, Yusak Billy tidak memberikan banyak komentar soal proyeksi penjualan mobil Februari 2021 di tengah beredarnya kabar berbagai guyuran insentif pembelian mobil baru di Maret 2021.

Yang terang, HPM akan terus berupaya memacu penjualan. Beberapa cara di antaranya ialah dengan memberikan sejumlah program penjualan menarik seperti gratis biaya perawatan berkala (jasa+parts) dengan batas penggunaan sampai dengan 50.000 km atau pemakaian maksimal 4 tahun, healthy package senilai Rp 10 juta, dan lain-lain.

“Kami monitoring terus perkembangan penjualan di Februari ini,” kata Billy saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (19/2).

Pertumbuhan penjualan pasca insentif

Baca Juga: Cek deretan harga mobil baru murah dari Rp 100 jutaan di Februari 2021

Meski berpotensi mempengaruhi penjualan di bulan Februari, insentif yang disiapkan oleh pemerintah untuk para pelaku industri mobil diharapkan bisa menggenjot penjualan mobil di bulan Maret 2021 hingga bulan-bulan berikutnya. Meski begitu, efek kenaikannya diperkirakan tidak akan berlangsung instan.

Amelia mengatakan, tantangan dalam menyambut permintaan yang meningkat berasal dari kesiapan produksi para APM. Amelia bilang, kegiatan produksi di situasi pandemi Covid-19, tidak bisa disamakan dengan kondisi ketika situasi normal (sebelum pandemi), sebab kegiatan produksi di pabrik harus dilakukan dengan menerapkan protokol-protokol kesehatan seperti jaga jarak minimal 1 meter, dan lain-lain. Hal ini tidak bisa dipungkiri turut mempengaruhi produktivitas.

Di sisi lain, masalah pasokan komponen juga bisa menjadi tantangan. Amelia menuturkan, para pemasok komponen otomotif banyak beralih mendiversifikasi target pasarnya dengan menyasar industri non otomotif.

Hal ini bisa dijumpai misalnya pada beberapa pemasok komponen semikonduktor yang mengalihkan sasaran penjualan produknya dari semula menyasar industri otomotif menjadi menyasar industri ponsel.

“Jadi positif bahwa demand akan meningkat, tetapi tidak serta merta karena membutuhkan adjustment dan persiapan di proses produksi,” terang Amelia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×