kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahlil: Dunia rebutan bahan baku APD, yang sengaja mempersulit produksi kita sikat!


Minggu, 05 April 2020 / 19:31 WIB
Bahlil: Dunia rebutan bahan baku APD, yang sengaja mempersulit produksi kita sikat!
ILUSTRASI. Pekerja mengenakan baju pelindung yang telah jadi di Kwaon, Jemawan, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (26/3/2020). Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengingatkan, berbagai negara tengah mengalami kelangkaan bahan baku APD. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengingatkan, berbagai negara saat ini tengah mengalami kelangkaan bahan baku Alat Pelindung Diri (APD). Dunia tengah berebutan bahan baku APD. Sebab itu, pemerintah tak akan segan-segan menindak pihak-pihak yang mempersulit industri.

"Seluruh dunia saat ini berebutan bahan baku APD. Baik negara maju juga mengalami kelangkaan," ujar Bahlil saat berkunjung ke PT GA Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/4).

Baca Juga: Strategi Pertamina mengatur keuangan di tengah menguatnya tekanan akibat wabah corona

Bahlil mengatakan, berbagai negara saat ini berebut bahan baku, utamanya dari Korea Selatan dan China. Sebab itu, persaingan pengusaha dalam memperoleh bahan baku sangat tinggi. Berangkat dari persoalan ini, pemerintah tak ingin produsen dipersulit oleh siapa pun. 

"Yang sengaja mempersusah produsen APD akan kita sikat. Mereka produksi saja sudah syukur sebab bahan baku yang berkualitas sangat langka," ucap Bahlil.

Bahlil mengatakan, untuk distribusi APD, pemerintah akan memprioritaskan untuk kebutuhan domestik dan akan disalurkan melalui rumah sakit-rumah sakit di seluruh tanah air. "Prioritas kita di dalam negeri," kata  Bahlil.

Baca Juga: Antisipasi dampak pandemi corona, Pertamina evaluasi rencana kerja dan investasi

Kepala BKPM berkunjung ke pabrik PT GA Indonesia di Bogor, Jawa Barat karena perusahaan sudah mendapat izin edar atas APD baju hazmat dan berjanji akan membantu pemenuhan baju hazmat yang diperlukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan Covid-19.

PT GA Indonesia bersama dengan 5 perusahaan garmen Korea Selatan lainnya yang berlokasi di Jawa Barat tergabung dalam Yayasan Indonesia Korea Network (IKN) dan Korean Association Bandung. Konsorsium ini bekerja sama untuk mengejar percepatan pemenuhan kebutuhan baju APD bagi Indonesia.

Tanggal 3 April 2020, sebanyak 500.000 pieces baju APD telah dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. Kerja sama ini berjalan atas bantuan dan dukungan pemerintah Indonesia dan pemerintah Korea Selatan yang mengizinkan pemakaian bahan baku Korea Selatan untuk membuat baju APD bagi Indonesia dan dengan cepat memberikan izin edar bagi produk tersebut. 

Baca Juga: Phapros (PEHA) tetap lanjutkan ekspansi meski ada wabah corona

Ke depannya jika bahan baku memadai, konsorsium dapat memproduksi hingga 100.000 pieces per hari. 

“Kami berterima kasih atas respon yang cepat dari BKPM saat kami ajukan izin edar, sehingga izinnya langsung selesai dalam 1 jam. Kami siap tingkatkan produksi, asalkan bahan baku tersedia,” ujar Song Sung Wook Direktur Utama PT GA Indonesia saat dikunjungi oleh BKPM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×