Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak dari pandemi corona menjalar kemana-mana. Sejumlah perusahaan pun mengambil langkah mitigasi untuk meredam dampak pandemi, antara lain dengan meninjau kembali target atau rencana kerja yang telah dicanangkan untuk tahun ini.
PT Pertamina (Persero) pun tengah mengambil langkah tersebut. Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, pihaknya melakukan antisipasi terhadap dampak corona dengan menerapkan business continuity plan.
Baca Juga: Pendapatan Bukit Asam (PTBA) konsisten meningkat dalam lima tahun terakhir
Pertamina pun tengah meninjau kembali target keuangan dan rencana kerja untuk menjalankan apa yang paling prioritas. Hal itu dilakukan sembari mencermati kondisi aktual terkait penanganan corona dan efek gulir yang ditimbulkannya.
"Masih dalam review. Sampai saat ini, kami terus berupaya menjalankan rencana kerja dengan mengambil langkah antisipasi menerapkan business continuity plan. Sambil terus melakukan evaluasi mendalam untuk prioritas rencana kerja, biaya operasi dan investasi," terang Fajriyah saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (5/4).
Mengenai target Pertamina di tahun ini, berdasarkan catatan Kontan.co.id, holding perusahaan minyak dan gas (migas) BUMN ini menargetkan bisa meraih pendapatan sebesar US$ 58,33 miliar. Dari sana, Pertamina membidik laba bersih sebesar US$ 2,2 miliar pada 2020.
Pada tahun ini, anggaran yang dialokasikan untuk investasi di sektor hulu sebesar US$ 3,7 miliar atau 60% dari total investasi Pertamina. Sedangkan untuk target produksi migas sebesar 923.000 barel oil equivalen per day (boepd).
Baca Juga: Puluhan ribu pekerja di DKI Jakarta kena PHK imbas wabah corona, ini kata pengusaha
Sementara untuk penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) korporat, Pertamina menargetkan penjualan BBM sebesar 23,43 juta Kiloliter (KL). Adapun, untuk total volume penjualan produk minyak ditargetkan mencapai 90,83 juta KL.
Konsumsi BBM dan LPG
Fajriyah menyebut, pandemi corona telah berdampak terhadap konsumsi masyarakat terhadap produk Pertamina. Selama masa aktivitas dari rumah atau Work From Home, terjadi penurunan konsumsi harian BBM sebesar 16% menjadi 113 juta liter dari rata rata konmsumsi normal harian sebesar 134 juta liter.