kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Bahlil Lahadalia Tagih Janji Pendanaan JETP untuk Pensiun Dini PLTU


Kamis, 30 Januari 2025 / 18:07 WIB
Bahlil Lahadalia Tagih Janji Pendanaan JETP untuk Pensiun Dini PLTU
ILUSTRASI. Bahlil Lahadalia menagih komitmen lembaga pembiayaan transisi energi untuk membantu Indonesia terkait pensiun dini PLTU.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menagih komitmen lembaga pembiayaan transisi energi untuk membantu Indonesia terkait langkah pensiun dini atau early retirement Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Menurut dia, pensiun dini PLTU tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat tanpa adanya dukungan pembiayaan.

"Kita disuruh paksa untuk mempensiunkan PLTU-PLTU itu, tapi siapa yang membiayai?" tanya Bahlil dalam paparannya di acara Berita Satu Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (30/01).

Ia juga menyinggung mengenai lembaga donor dalam hal ini Just Energy Transition Partnership (JETP) yang berjanji akan mendanai pensiun dini PLTU. Namun, Bahlil mengungkap hingga kini dana yang diterima masih nol.

"Dijanji mu ada lembaga donor (JETP) yang membiayai, mana ada? Sampai sekarang belum ada (dana), zero," tegasnya.

Baca Juga: AS Mundur dari Perjanjian Paris, Ini Kata Kementerian ESDM

Bahlil menambahkan, pensiun dini PLTU tidak bisa dilakukan jika harus mengorbankan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau meningkatkan cost PLN.  

"Kita mau (pensiun dini), tapi ada uangnya dulu, kalau gak ada duitnya, ya sorry bos. Kita harus memproteksi kebutuhan dalam negeri dulu, jadi harus fair" tambahnya.

Asal tahu saja, hingga saat ini pendanaan dalam bentuk pinjaman dari JETP masih berada di angka US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,7 triliun ke Indonesia, dari total yang disepakati yaitu sebesar US$ 20 miliar.

Hal ini juga  telah dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi.

Dana itu pun digunakan pada proyek panas bumi (geothermal) yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen yang dimiliki oleh Medco Energi yang terletak di Blawan Ijen, Jawa Timur. Bukan untuk proyek pensiun dini PLTU.

"Iya (baru) 500 juta dollar yang masuk. Iya, itu hanya masuk ke Ijen PLTP, itu direct lending, tapi belum nambah," tandas Eniya. 

Baca Juga: Mundur dari Perjanjian Paris, Nahkoda Pembiayaan JETP Pindah dari AS ke Jerman

Selanjutnya: Menteri ATR akan Batalkan Dua Sertifikat Pagar Laut di Sidoarjo

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (31/1): Cerah hingga Hujan Ringan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×