kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal Mulai Uji Coba, BBM Pertamax Green 95 Dibanderol Sekitar Rp 13.200 Per Liter


Senin, 03 Juli 2023 / 19:07 WIB
Bakal Mulai Uji Coba, BBM Pertamax Green 95 Dibanderol Sekitar Rp 13.200 Per Liter
ILUSTRASI. Pelayanan pelanggan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) milik PT Pertamina di Jakarta, Kamis (11/5). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina akan meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis terbaru yang diberi nama Pertamax Green 95 dengan harga Rp 13.200 per liter.

Hal ini diungkapkan Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury ditemui di Jakarta, Senin (3/7). Nantinya uji coba pasar akan dilakukan di Jawa Timur dan Jakarta. Pahala menjelaskan, nantinya akan ada 17 titik SPBU untuk penjualan produk BBM terbaru yang dibuat menggunakan campuran Pertamax dengan Bioetanol sebesar 5 persen (E5).

Bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang berasal dari tumbuhan. Dalam hal ini, Pertamina menggunakan tebu.

"Di harga Rp 13.200 per liter, di kisaran segitu. Kemungkinan ada 17 titik SPBU yang akan menjual Green Pertamax 95. Kurang lebih 11 titik di Jatim, mungkin 6 titik di Jakarta," kata Pahala, Senin (3/7).

Baca Juga: Dirut Pertamina Bertemu Petronas, Alihkelola Blok Masela Tuntas Pekan Ini

Pahala menjelaskan, dari uji coba yang akan dilakukan ini nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk memperluas penjualan ke daerah lain.

Meski demikian, pengembangan bioetanol kini masih dihadapkan pada tantangan ketersediaan bahan baku yang terbatas. Selama ini, kebutuhan bioetanol dipasok oleh Energi Agro Nusantara (Enero), anak usaha PTPN.

"Nanti kalau misalnya kita lihat sukses kita akan kembangkan juga untuk menambah kapasitas produksi bioetanol," imbuh Pahala.

Selain itu, dalam penambahan produk BBM baru ini, Pahala memastikan Pertamina tidak perlu mengucurkan investasi untuk penambahan nozzle di SPBU. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×