Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) memastikan bakal melakukan upaya efisiensi lewat pengendalian biaya demi mengatasi efek gulir pandemi Covid-19. Direktur Utama BNBR Anindya N Bakrie menjelaskan dampak pandemi covid-19 menghantam banyak pelaku usaha.
"Hal pertama dan utama yang harus dipatuhi oleh dunia usaha, termasuk kami tentunya, adalah efisiensi. Cost control atau pengendalian biaya harus dilakukan sungguh-sungguh dan seksama. Selanjutnya, kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan berinovasi juga penting untuk menghadapi masa-masa yang tidak biasa seperti sekarang ini,” kata Anindya dalam keterangan resmi selepas RUPS, Rabu (24/6).
Baca Juga: Bakrie & Brothers (BNBR) optimistis restrukturisasi utang rampung dalam waktu dekat
Anindya memastikan, pihaknya tetap berupaya menjaga kelangsungan sejumlah proyek infrastruktur terlebih di tengah kondisi saat ini BNBR mampu menutup tahun buku 2019 dengan kinerja positif.
Adapun, sejumlah proyek infrastruktur yakni pengembangan proyek pipa gas Kalija Pipeline Bontang – Banjarmasin atau proyek pipa gas trans Kalimantan yang tengah didaftarkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional. Ia memastikan proyek ini masih terus berlangsung. Kendati demikian ia tak merinci lebih jauh mengenai pelaksanaan proyek ini.
Selain itu, BNBR juga bekerjasama dengan PT Waskita Toll Road untuk menuntaskan proyek jalan tol ruas Cimanggis-Cibitung. Konstruksi Seksi IA jalan tol ini telah rampung seluruhnya dan fase II telah mencapai 72% penyelesaian, sementara pembebasan lahan telah mencapai 82%. "Seluruh konstruksi dijadwalkan untuk tuntas pada tahun 2021," terang Anindya.
Baca Juga: Konsorsium Bakrie, Ithaca dan Air Product bangun industri metanol US$ 2 miliar
Sementara itu, Proyek PLTU Tanjung Jati A, BNBR bekerja sama dengan YTL Jawa Energy B.V., dan saat ini telah menunjuk kontraktor EPC serta menyelesaikan proses akuisisi lahan seluas total 239 hektar untuk proyek ini. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa juga menyetujui pengunduran diri Bobby Gafur Umar dari jabatan Komisaris Perseroan.
Seperti diketahui, Bobby Gafur Umar pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan pada Agustus 2002 hingga Maret 2008, dia kembali menjabat sebagai Presiden Direktur/CEO Perseroan dari Juni 2009 hingga Juni 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News