Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bakrie Power akan menanam investasi US$ 340 juta untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Sangata, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Ali Herman, Direktur Utama Bakrie Power mengungkapkan, kapasitas produksi listrik pembangkit itu mencapai 2x100 megawatt (MW). "PLTU itu sudah direncanakan 2008, saat itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meminta pengembangan listrik di Kalimantan Timur,” ujar Ali Herman kepada KONTAN, Senin (13/2).
Bakrie Power, kata Ali, membutuhkan waktu 48 bulan untuk menyelesaikan proyek pembangkit tersebut. Minggu lalu, kata dia pihaknya sudah melakukan mempresentasi rencana proyek kepada pemerintah daerah provinsi Kalimantan Timur dan pemerintah daerah Kutai Timur.
Agar bisa beroperasi, PLTU akan membutuhkan 1 juta ton batubara per tahun. Sumber batubara itu akan dipasok dari PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Sementara, listrik dari PLTU tersebut akan dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), untuk memperkuat pasokan listrik ke sistem kelistrikan di Kalimantan Timur.
Namun, saat ini kata Ali, Bakrie Power belum membicarakan perjanjian jual beli listrik dengan pihak PLN. "Harga listrik kami tentu harus bersaing," harapnya.
Dalam catatan KONTAN, PT Bakrie Power kini memiliki tiga proyek listrik, pertama, PLTU Tanjung Jati A di Cirebon, berkapasitas 2x660 MW. Kedua, PLTP Telaga Ngebel, di Jawa Timur dengan kapasitas 3x65 MW, dan ketiga PLTP Sokaria di Ende-Flores dengan kapasitas 3x10 MW.
Perjanjian jual beli listrik ketiga proyek ini belum dilakukan. Saat ini proses negosiasi term-term dalam perjanjian jual beli listrik sedang dilakukan antara Bakrie Power dengan PLN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News