Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bakrie Power memenangkan tender wilayah kerja pertambangan (WKP) panas bumi Sokoria, di Nusa Tenggara Timur.
Sugiharto Harsoprayitno, Direktur Pembinaan Pengusahaan Panas Bumi dan Pengelolaan Air Tanah Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan, penetapan Bakrie Power sebagai pemenang sudah dilakukan awal Januari lalu. Mereka tinggal menunggu izin usaha pertambangan dari Pemerintah Daerah setempat untuk dapat melakukan tahap konstruksi selanjutnya," kata Sugiharto, Selasa (3/2).
WKP Panas Bumi berikutnya yang akan memasuki proses tender adalah WKP Panas Bumi Ungaran, di Jawa Tengah dengan 50 MW dan WKP Panas Bumi Telaga Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur berkapasitas 120 MW. Menurut Sugiharto, pemerintah daerah yang bersangkutan sudah siap menyelenggarakan tender tersebut tahun ini. Karena berdasarkan aturan, setelah Menteri ESDM menetapkan WKP panas bumi, maka pemerintah daerah bersangkutan yang akan melaksanakan tender.
Presiden Direktur Bakrie Power Ali Herman Ibrahim mengiyakan bahwa perusahaannya sudah memenangkan WKP Sokoria tersebut. Namun, ia enggan menyebutkan berapa kebutuhan dana untuk mengembangkan proyek panas bumi 30 MW tersebut.
"Itu tender biasa, saya tidak mau mengungkap berapa kebutuhan dananya. Pokoknya kita akan berupaya mengimplementasikan proyek tersebut untuk kebutuhan listrik Ende, Nusa Tenggara Timur. Begitu sudah ada penunjukan resmi dari Pemerintah Daerah, segera kita mulai konstruksinya," kata Ali.
Namun, diperkirakan Bakrie Power akan menginvestasikan sedikitnya US$ 45 juta untuk mengembangkan panas bumi Sokoria. Karena hitungan kasar yang umum berlaku, untuk mengembangkan 1 MW listrik dari tenaga panas bumi membutuhkan US$ 1,5 juta. Lebih mahal ketimbang mengembangkan listrik berbasis batubara atau BBM sekitar US$ 1 juta per 1 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News