kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Bangku sekolah elite penuh terisi siswa baru


Kamis, 14 Juli 2011 / 10:31 WIB
ILUSTRASI. Donald Trump dan Xi Jinping. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo


Reporter: Maria Rosita, Gloria Haraito | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tahun ajaran baru bukan hanya ditunggu siswa, tetapi juga pemilik sekolah, termasuk sekolah-sekolah yang tergolong elite. Soalnya, mereka bisa menambah kocek mereka. Apalagi, animo orang tua menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah elite terus meningkat.

Tengok saja Sekolah Pelita Harapan (SPH) Lippo Karawaci, Tangerang. Di tahun ajaran 2011-2012, sekolah milik Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) ini menaikkan tarif sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sekitar 7% tahun ini menjadi US$ 5.500-US$ 14.500 per tahun. "Development fee mencapai US$ 3.000," kata Budi Legowo, Direktur YPPH kemarin. Namun, YPPH tidak menambah jumlah kursi yang ada, yaitu 1.060 kursi untuk jenjang TK hingga SMU.

Menurut dia, SPP dan uang pembangunan itu sebanding dengan fasilitas dan tenaga pengajar yang berkualitas. SPH memiliki 59 guru lokal dan 57 guru ekspatriat asal AS, Kanada, dan Australia.

Jumlah siswa naik

Tingginya animo calon siswa juga diakui oleh Rah Aji Bagus Prasetyo, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA BPK Penabur Gading Serpong. Di tahun ajaran baru, SMA BPK Penabur Gading Serpong memberlakukan SPP sebesar Rp 1 juta-Rp 2 juta per bulan. Setoran uang pembangunannya berkisar Rp 15 juta-Rp 25 juta. Dengan SPP tersebut, siswa bisa menikmati fasilitas lapangan olahraga, laboratorium pendidikan, dan hall.

Menurut Aji, biaya ini tidak berubah dari tahun lalu. "Yang naik jumlah siswa, tahun ini meningkat sekitar 100 siswa menjadi 950 siswa," ujar Aji.
Lalu, saban tahun BPK Penabur juga mengenakan dana untuk kegiatan. Misalnya, kegiatan science trip ke Singapura yang menelan dana
Rp 5 juta-10 juta per siswa. "Tapi ini tidak wajib, yang mau saja," tukas Aji.

Animo yang tinggi juga terjadi di SMP-SMA Almanar Azhari Islamic International Boarding School, Depok, Jawa Barat. Menurut Cici Kurniasih, Sekretaris Direktur Almanar, animo calon siswa meningkat karena Almanar merupakan satu-satunya sekolah Islam internasional yang menetapkan sistem asrama.

Di tahun ajaran baru, Almanar mematok SPP sebesar Rp 2,1 juta per bulan, atau naik 10%. Almanar memasang tarif uang pembangunan SMP sekitar Rp 20 juta dan SMA Rp 15 juta. Adapun dana tahunannya Rp 5 juta, naik 11,1% dari Rp 4,5 juta.

Menurut Cici, kenaikan ini karena ada penambahan Cambridge Program. "Program ini meng-upgrade buku dan tenaga pengajar didatangkan dari Australia," kata Cici. Ia memandang SPP ini sebanding dengan fasilitas yang tersedia seperti lapangan voli, penambahan kelas, dan penambahan ruang asrama.

Di tahun ajaran 2011-2012, Almanar menerima 36 siswa SMP dan 19 siswa SMA. Cici menerangkan, jumlah siswa baru memang dibatasi tidak lebih 20 orang. Selain untuk menjaga standar internasional, pembatasan ini juga disebabkan terbatasnya ruangan yang ada di Almanar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×