Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Di tengah proses deregulasi Undang-Undang Hortikultura, perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) tetap merealisasikan rencana ekspansinya. Perusahaan membangun pabrik baru guna menggenjot produksinya.
"Hari ini mulai peletakan batu pertama," ujar Managing Director Ewindo Glenn Pardede kepada KONTAN di Jakarta, Kamis (1/10). Dia menargetkan pembangunan pabrik rampung pertengahan 2016.
Pabrik baru tersebut menempati lokasi yang sama dengan pabrik yang sudah berdiri di Purwakarta. Kalau pabrik sudah beroperasi, kapasitas produksi Ewindo bakal bertambah dua kali lipat dari saat ini 3.500 ton per tahun menjadi 7.000 ton per tahun.
Ewindo menggelontorkan investasi senilai Rp 50 miliar untuk pembangunan pabrik, seluruhnya berasal dari kas internal. "Itu merupakan strategi kami untuk menjaga keuangan tetap sehat. Tidak ada pinjaman bank," ujar Glenn.
Glenn menjelaskan lebih lanjut, peningkatan kapasitas pabrik merupakan antisipasi kenaikan penjualan tahun depan. Sebagai gambaran, industri benih tumbuh rata-rata 10%-15% saban tahunnya.
Seiring dengan peningkatan produksi, Ewindo juga berharap porsi ekspor tumbuh dari saat ini 10% menjadi 15%.
Menurut Glenn, harga benih dari Indonesia menjadi sangat kompetitif di pasar global menyusul pelemahan rupiah yang terjadi saat ini. Sejauh ini Ewindo sudah mengekspor benih kangkung, paria, timun, dan cabai.
Namun Glenn memprediksi produksi maupun penjualan Ewindo hanya naik tipis 1%-2% tahun ini, menjadi tidak jauh dari 3.000 ton. Sayang, Glenn tidak menyebut estimasi nilai penjualan Ewindo.
Penyebab stagnasi kinerja Ewindo adalah El Nino yang menyebabkan masa tanam mundur sebulan sehingga produksi menurun 5%. Belum lagi ekonomi yang lesu membuat permintaan terhadap benih berkurang.
Namun Ewindo sudah menyiapkan langkah antisipasi El Nino dengan cara memperbanyak benih sayuran yang masa budidayanya pendek seperti sawi, kangkung, dan bayam.
Meski begitu, porsi benih sayuran terbesar di Ewindo tetap jagung, cabai, tomat, timun, dan semangka meski Glenn enggan merinci porsinya masing-masing.
Selain itu, Ewindo juga tengah melakukan penelitian tentang benih kentang. Glenn berharap perusahaannya sudah bisa meluncurkan benih kentang pertengahan 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News