kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Ukraina diminta produksi benih kedelai di RI


Selasa, 01 September 2015 / 17:39 WIB
Ukraina diminta produksi benih kedelai di RI


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Produksi benih kacang kedelai lokal di Indonesia masih tergolong minim bila dibandingkan dengan produksi benih kacang kedelai negara lain seperti Ukraina.

Karena itu, dalam kesempatan bertemu dengan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta agar Ukraina membuka industri dan membawa teknologi produksi benihnya ke Indonesia.

Selama ini, Ukraina dikenal memiliki teknologi yang dapat menghasilkan benih kedelai unggul yang dapat menghasilkan rata-rata 3,5 ton hingga 4 juta ton per hektare (ha) per tahun.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan produksi benih kedelai lokal yang hanya mencapai sekitar 1,5 ton - 2 ton per ha per tahun.

"Kalau saya justru mengincar soybean-nya (kacang kedelai) karena bagus, supaya produksi benihnya kita bisa menjadi tinggi," terang Amran, Senin (31/8).

Amran meminta agar para produsen kacang kedelai asal Ukraina mau memproduksi benih kacang kedelainya di Indonesia.

Hal ini dinilai menguntungkan ketimbang hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar benih kacang kedelai Ukraina.

Dalam pertemuan tersebut, Amran biang Ukraina memang tertarik menjajaki pasar benih kacang kedelai di Indonesia.

Tapi pemerintah lebih memilih bila benih tersebut diproduksi di Indonesia ketimbang menjadikan Indonesia sebagai pasar ekspor saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×