kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun rumah murah, Perumnas cari Rp 1,3 T


Rabu, 11 Maret 2015 / 21:29 WIB
Bangun rumah murah, Perumnas cari Rp 1,3 T
ILUSTRASI. Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta, Kamis (14/9/2022). Pemerintah akan menaikkan daya listrik bagi pelanggan yang mendapatkan subsidi, sehingga daya listrik yang semula 450 Volt Ampere (VA) akan dinaikkan menjadi 900 VA, dan yang semula daya 900 VA juga akan dinaikkan menjadi 1.200 VA. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perum Perumnas cukup optimis dalam mencapai target tahun ini, terutama untuk pembangunan rumah rakyat. Sekalipun penyertaan modal negara (PMN) yang diterima hanya separuh dari pengajuan yang diharapkan sebesar Rp 2 triliun.

Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief Sugoto mengatakan, dengan PMN sebesar Rp 1 triliun tersebut, perseroan tetap berusaha memenuhi target pembangunan sebanyak 36.000 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di tahun ini. Target ini sama dengan target Perumnas jika mendapatkan dan PMN sebesar Rp 2 triliun.

"Karena persetujuan hanya Rp 1 triliun, maka kami akan mencari skema pembiayaan yang murah. Kekurangannya 1,3 triliun," kata Himawan, Rabu (11/3).

Dana PMN senilai Rp 1 triliun tidak semuanya dialokasikan untuk pembangunan rumah. PMN untuk pembangunan rumah hanya sebesar Rp 700 miliar, dan sisanya untuk pembelian lahan dan peremajaan unit.

Perumnas tengah mengincar lahan di Makassar, Palembang, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan luas lahan sekitar 20 hektare hingga 100 hektare. "Total lahan yang akan kami akuisisi adalah 400 hektare. Dana akuisisi ini akan berasal dari PMN dan sebagian berasal dari kas internal Perumnas," ujar Himawan.

Untuk menambah modal, Perumnas tengah mencari skema pembiayaan. Ada beberapa opsi seperti pembiayaan kredit konstruksi dan penerbitan obligasi. "Tahun ini kami akan melakukan rating untuk terbitkan surat utang bertenor panjang dan bunga murah. Pemerintah sudah mengizinkan kami untuk menambah utang sebesar Rp 600 miliar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×