Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Belum juga mengerjakan rencana proyek, kalkulator Perusahaan Umum (Perum) Perumnas sudah menghitung taksiran pendapatan. Bermodal dana penanaman modal negara (PMN) Rp 2 triliun, perusahaan pelat merah itu berpotensi mengantongi penjualan Rp 10 triliun dalam lima tahun ke depan.
Rencana Perumnas, dana Rp 2 triliun tersebut akan dipakai untuk dua hal. Pertama, 1,5 triliun untuk modal pembangunan rumah.
Dalam hitungan manajemen Perumnas, jika Rp 1,5 triliun dialokasikan semua untuk membangun rumah tapak, akan mendatangkan pendapatan penjualan alias marketing sales Rp 4 triliun–Rp 5 triliun. "Kalau dengan rusun, proyeksi penjualannya bisa mencapai Rp 10 triliun," ujar Direktur Keuangan Perum Perumnas Hakiki Sudrajat kepada KONTAN, pekan lalu.
Perusahaan itu berencana membangun sekitar 400.000 unit rumah hingga 2019, dalam bentuk rumah tapak maupun rumah susun (rusun) . Komposisinya, 60% rusun dan 40% rumah tapak.
Perumnas akan memanfaatkan tabungan lahan alias landbank sekitar 20.000 hektare (ha) untuk merealisasikan rencana itu. Bagian tahun ini adalah pembangunan 30.000 unit rumah.
Rencana kedua, dana Rp 500 miliar untuk modal mengakuisisi lahan untuk kebutuhan pembangunan rusun. Ada 360 ha lahan yang menjadi target akuisisi Perumnas.
Target utamanya wilayah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi. Antara lain Bogor, Tangerang dan Bandung bagian barat.
Berbekal strategi tersebut, khusus untuk tahun ini Perumnas menargetkan pendapatan Rp 1,6 triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun lalu sebesar Rp 1,3 triliun, berarti ada kenaikan 23,08%.
Lantas, target perolehan laba bersih adalah Rp 140 miliar. Perumnas berharap ada pertumbuhan laba bersih 16,67% dari laba bersih tahun lalu yakni Rp 120 miliar.
Di luar rencana kerja tersebut, Perumnas juga tengah mempersiapkan anak perusahaannya PT Propernas Griya Utama untuk menjadi perusahaan publik. Target hajatan initial public offering (IPO) untuk PT Propernas Griya adalah tahun 2017.
Catatan saja, Propernas menggarap proyek properti komersial dengan label Sentraland di sejumlah kota. Sebut saja Semarang, Bandung, Surabaya dan Pontianak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News