kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun rusun di stasiun KRL butuh Rp 2 triliun


Senin, 19 Desember 2016 / 18:26 WIB
Bangun rusun di stasiun KRL butuh Rp 2 triliun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Perusahaan Umum Perumahan Nasional (Perum Perumnas) akan membangun 5.000 rusun hak milik (rusunami) di tiga stasiun kereta Jabodetabek yakni stasiun Bogor, Stasiun Tanjung Barat dan Stasiun Pondok Cina. Total perkiraan investasi sementara untuk mengembangkan proyek ini diperkirakan mencapai Rp 2 triliun.

Perusahaan pelat merah ini terinspirasi dengan negara-negara maju yang padat penduduknya seperti Hongkong dalam rencana pengembangan proyek tersebut. Konsep Transit Oriented Development (TOD) di negara tersebut akan diterapkan di Jakarta dan sekitarnya yang kondisi lalu lintasnya sudah semakin padat.

Perumnas akan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pemilik lahan ketiga stasiun tersebut dalam mengembangkan hunian ini. Keduanya telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dalam rangka pengembangan kawasan yang terintegrasi berbasis TOD pada Senin (19/12).

Bambang Triwibowo, Direktur Utama Perumnas mengatakan, pengembangan hunian yang terintergrasi dengan stasiun kereta ini dilakukan untuk memudahkan mobilisasi masyarakat. "Nanti di bawah ada stasiun, di dua lantai pertama akan dibangun sarana komersial dan di atasnya hunian. Jadi konsep TOD ini akan menciptakan efisiensi bagi penghuni," kata Bambang, Senin (19/12).

Setelah pendatanganan MoU tersebut, Perumnas akan segera mengurus segala perizinan dan menetapkan desain proyek agar bisa segera mulai dibangun pada kuartal II-2017 sesuai dengan imbauan dari Menteri BUMN.

Meskipun akan dibangun di atas lahan KAI, rusunami ini nantinya akan diperjualbelikan dengan harga mulai Rp 6,5 juta-Rp 12 jutaan per m2. Hunian tersebut akan ditawarkan dengan berbagai tipe unit mulai dari ukuran studio sekitar 21 m2.

Luas lahan yang bisa dikembangkan Perumnas di stasiun Tanjung Barat mencapai 1 hektare (ha). Di atas lahan ini, rencananya akan dikembangkan dua tower rusunami dengan kapasitas mencapai 860 unit.

Sementara di stasiun Bogor, Perumnas akan membangun 3.600 unit rusunami yang terdiri dari enam tower di atas lahan 4,2 ha. Sedangkan di Pondok Cina di atas lahan 6.000 meter persegi (m2) akan dibangun dua tower rusunami dengan kapasitas 520 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×