Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai bahwa minat masyarakat terhadap kendaraan listrik sejak awal sebenarnya sangat tinggi. Hal ini yang mendorong pertumbuhan penjualan mobil listrik semakin tinggi di Indonesia.
"Perlu diingat bahwa konsumen Indonesia sangat suka dengan sesuatu yang baru apalagi yang bersifat futuristik. Sampai dengan tahun lalu terkendala harga dan pilihan, namun di awal tahun ini pilihan bertambah dan harga lebih rasional," paparnya saatnya dihubungi oleh Kontan, Rabu (6/3).
Ia menambahkan, sejak harga lebih rasional dan pilihan desain mobil bertambah, pihaknya berharap suplai bisa lebih cepat dalam volume besar.
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Meningkat, Begini Analisa Pengamat INDEF
Bebin berpendapat, SPKLU perlu dikebut, paling tidak di dealer masing-masing yang tersedia. Hal ini untuk memenuhi permintaan jelang Lebaran dan Mudik 2024.
"Perlu dicatat SPKLU perlu dikebut, hal ini tidak mudah tapi harus diusahakan terutama oleh pemain-pemain baru, paling tidak di dealer masing-masing tersedia. Karena sebentar lagi lebaran dan mudik sudah di depan mata!" Tutupnya.
Asal tahu saja, per Januari 2024, volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di Indonesia mencapai 2,3 ribu unit. Pencapaiannya tumbuh 683% (year-on-year/YoY) atau hampir 8 kali lipat lebih tinggi dibanding Januari 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News