Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 memaksa banyak orang menunda atau bahkan membatalkan rencana perjalanan domestik maupun internasional. Bahkan, pada masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal yang sudah berjalan ini, sektor pariwisata pun belum sepenuhnya pulih.
Kondisi ini rupanya tidak jadi halangan bagi banyak orang untuk mencari alternatif cara berlibur lainnya. Salah satu cara yang banyak dicoba adalah menikmati staycation, yaitu liburan singkat dengan menginap di hotel.
Baca Juga: Eastparc Hotel: Tamu staycation habiskan waktu menginap rerata sampai dua hari
PT Dafam Hotel Management (DHM) mengklaim, banyak pengunjung hotel yang staycation di hotel milik DHM dengan menghabiskan waktu rata-rata 2-3 hari. Hal tersebut membuat tingkat okupansi (hunian) hotel alami peningkatan sekitar 20%-30%.
"Iya mereka menginap di hotel Dafam di seluruh Indonesia, rata-rata 2-3 hari. Hal itu membuat adanya peningkatan okupansi tapi tidak signifikan rata-rata kenaikan hanya 20%-30%," ujar Andhy Irawan, CEO Dafam Hotel kepada kontan.co.id, Jumat (10/7).
Pihaknya juga memberikan promo menarik seperti spesial rate. Untuk diskon atau special rate pihaknya tawarkan dengan melihat market di masing-masing daerah yang belum kembali normal. Sementara itu, untuk komposisi pendapatan dari inap & MICE, Andhy menyebut ada kenaikan tetapi tidak signifikan, yaitu sekitar 10%-20% saja. "Kami juga menawarkan beberapa paket hotel baik kamar atau FnB yg menarik buat market," katanya.
Secara teknis semua hotel Dafam saat ini memiliki perubahan prosedur keselamatan. Pihaknya memasang bilik desinfektan dan tempat cuci tangan di luar pintu masuk hotel. Para tamu akan dimohon untuk mencuci tangan sebelum memasuki area hotel. Setelah itu, tamu akan discan.
Baca Juga: Jaringan Hotel Santika belum temui tren menginap staycation
Dafam Hotel juga menyertai atribut perlindungan pada para petugas hotel berupa face shield, sarung tangan, dan masker wajah. Para karyawan hotel juga akan melalui pengecekan kesehatan dan diminta mencuci tangan sebelum bekerja.
Selain itu, para tamu juga nantinya akan diberikan masker gratis dan cairan desinfektan bisa ditemui di beberapa titik, seperti ruang resepsionis, lobi, depan lift, hingga restoran. Prosedur yang sama juga berlaku di ruang bar.
Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan kesiapannya membuka hotel dan restoran sesuai dengan protokol kesehatan atau new normal. PHRI ingin meyakinkan kepada masyarakat bahwa sektor perhotelan dan restoran telah siap kembali menerima tamu baik untuk akomodasi, serta berbagai kegiatan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News