Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan penggilingan dan pabrik beras dilaporkan mengurangi aktivitas produksi dan distribusinya di tengah tekanan tingginya harga bahan baku gabah.
Beberapa pelaku usaha menyampaikan bahwa harga pokok produksi (HPP) saat ini telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 12.500 per kilogram untuk kualitas medium.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan kajian bersama kementerian/lembaga terkait (KL), asosiasi, dan pelaku usaha di bidang perberasan. Namun, saat dikonfirmasi mengenai hasil kajian tersebut, Arief menyebut belum dapat membagikannya kepada publik.
Baca Juga: Harga Gabah di Atas Harga Eceran Tertinggi, Produksi Beras Terancam Mandek
"Kajian tersebut inisiasi dari Badan Pangan Nasional, namun belum bisa kami publikasikan" kata Arief kepada Kontan, Kamis (10/7).
Sebelumnya, Arief menyebut bahwa ketersediaan beras secara nasional dalam kondisi cukup berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Ia juga menyampaikan bahwa bantuan pangan untuk 18,27 juta keluarga penerima manfaat (KPM) siap disalurkan, dengan dukungan tambahan anggaran yang telah disetujui Kementerian Keuangan. Selain itu, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga diklaim siap dieksekusi oleh Bulog.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan eksplisit apakah pemerintah akan mengevaluasi ulang kebijakan HET sebagai respons atas kenaikan harga gabah yang berdampak pada kelangsungan produksi penggilingan.
Arief menyebut, segala pertimbangan dan hitungan terkait HET akan disampaikan kembali kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Baca Juga: Harga Beras Lewati HET Saat Stok Berlimpah
Selanjutnya: Rusia dan AS Bahas Perdamaian Ukraina dan Krisis Timur Tengah di Malaysia
Menarik Dibaca: Mulai Hari Ini Pemesanan Tiket Kereta KAI Bisa Lebih Dekat dengan Waktu Keberangkatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News