Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen turbin dan alat manufaktur berat, PT Barata Indonesia resmi melakukan transaksi pembelian aset milik PT Siemens Indonesia. Penandatanganan pembelian tersebut dilakukan di gedung Kementerian BUMN, Kamis (2/8).
Presiden Direktur Barata Indonesia, Silmy Karim mengatakan pembelian ini akan menguatkan bisnis dan meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada produk komponen turbin lokal.
"Jadi ini tidak hanya sebatas jual beli, tapi ini upaya jangka panjang untuk tingkatkan lokal konten," ujarnya saat acara penandatanganan berlangsung, Kamis (2/8).
Selain itu, kata Silmy, Barata ingin menguatkan aliansi bisnis yang sudah ada. "Jadi ini merupakan satu kelanjutan dari aliansi kami. Barata juga tetap menjadi Global Supply Chain Siemens," urainya.
Berapa nilai transaksi tersebut? Sayangnya Barata masih merahasiakannya. "Yang jelas (valuasi) asetnya sendiri diatas € 15 juta," sahut Silmy.
Pabrik turbin dan komponen pembangkit lainnya yang dibeli dari Siemens akan melengkapi jumlah fasilitas produksi Barata menjadi 7 lini. Selain market lokal, Silmy juga mengatakan potensi Barata mengekspor produk pabrikan tersebut ke berbagai negara.
Prakash Chandran, Presiden Direktur PT Siemens Indonesia membeberkan potensi pasar yang pernah dijajal perseroan. "Bahkan dulu kami hampir 100% menjual ke luar negeri," katanya.
Lebih lanjut Silmy mengatakan bahwa pengalaman akuisisi ini menunjukkan bahwa BUMN tidak hanya terkenal jago kandang. "Tapi lebih baik lagi dengan melakukan aksi korporasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News