kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Batal disetop, PLN sesuaikan proyek 35.000 MW


Selasa, 17 Oktober 2017 / 17:17 WIB
Batal disetop, PLN sesuaikan proyek 35.000 MW


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek listrik 35.000 megawatt (MW) selalu menjadi sorotan. Banyak kalangan pesimistis megaproyek kelistrikan ini bisa selesai sesuai target.

Pada kenyataannya proyek ini pun molor dari target semula pada 2019. Masalah utama adalah pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai ekspektasi Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang ditargetkan tiap tahunnya tumbuh 7%.

Sudah tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK berjalan dan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5%. Ini juga sejalan dengan penjualan listrik PT PLN (PLN) yang mulai terasa lambat pada tahun ini.

Namun PLN tetap ingin meneruskan proyek listrik 35.000 MW. Direktur Perencanaan Korporat, Syofvi Felienty Roekman mengatakan PLN terus berkomitmen untuk melaksanakan proyek listrik 35.000 MW dan 46.000 kms transmisi.

PLN hanya akan menyesuaikan penyelesaian proyek 35.000 MW. Penyesuaian akan dilakukan dengan mengkaji beban biaya yang harus ditanggung PLN.

"Tetap kami lakukan. Melihat perkembangan pertumbuhan energi yang saat ini, ekspektasi di awal waktu diluncurkan, PLN sendiri juga harus mengatur ritme karena jangan sampai over. Kami terus lakukan review beban yang ada,kami di PLN harus encourage beban ini ke depan," jelas Syofvi pada Selasa (17/10) di Kantor Pusat PLN, Jakarta.

Selain itu, PLN juga akan mengkaji proyek listrik 35.000 MW dengan penjualan listrik PLN. "Penyesuaian program masih dalam perhitungan kami karena kami harus berpikir bagaimana persoalan penjualan itu juga bisa teratasi,"ujarnya.

Syofvi pun bilang saat ini program 35.000 masih terus berjalan. Jumlah kontrak yang belum ditandatangani oleh PLN dan Independent Power Producer pun hanya mencapai 2.000 MW.

Dari data Kementerian ESDM terlihat kemajuan Proyek 35.000 MW per 15 September 2017 sebagai berikut:



-IPP
Planning & Procurement sebesar 5.649 MW (21%) dengan Planning sebanyak 2,880 MW (11%) dan Procurement 2,769 MW (10%).

Untuk kontrak yang telah ditandatangani atau Power Purchase Agreement (PPA) mencapai 20.921 MW (79%) dengan jumlah COD/COMMISSIONING sebesar 605 MW (2%), dalam tahapan konstruksi 10,061 MW (38%), dan jumlah kontrak yang telah ditandatangani tapi belum melakukan konstruksi sebanyak 10,255 MW (39%).

PPA IPP Sept-Des 2017 5.250 MW
Planning : 2.600 MW
Procurement : 2.650 MW

Ada beberapa proyek yang diakselerasi dalam tahapan PPA :tambahan PPA 2x1000 MW Dari PLTU Jawa-9 dan PLTU Jawa-10

Proyek PLN

Planning & Procurement sebesar 5.884 MW (52%) dengan Planning sebanyak 4,090 MW (36%) dan Procurement sebesar 1,794 (16%)

Jumlah kapasitas listrik yang telah terkontrak mencapai 5.372 MW (48%) dengan jumlah COD 167.8 MW (2%) dan proyek yang dalam tahapan konstruksi sebesar 5,205 MW (46%).

Contracted EPC PLN Sept-Des 2017 : 5.250 MW
Planning : 1.256 MW
Procurement : 1.594 MW

Ada tambahan COD pembangkit listrik sebesar 480 MW dari 240 MW MVPP, MVPP
Amurang 120 MW, MVPP Kupang 60 MW dan MVPP Ambon 60 MW. Ini berarti total COD hingga akhir tahun mencapai 1,253 MW di akhir tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×