Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar
JAKARTA. Meski bisnis batubara belum membaik, perusahaan milik Grup Rajawali, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), berharap kinerja positif di 2013 dapat berlanjut tahun 2014. Hal ini seiring dengan dimulainya produksi komersial batubara PT Triaryani, salah satu perusahaan yang diakuisisi 2012 silam.
Khusus untuk tahun 2013, dibandingkan dengan tahun 2012, pendapatan Golden Eagle Energy diharapkan meningkat sekitar 40% menjadi US$ 33,6 juta. Sementara laba bersihnya diharapkan meningkatkan sekitar 50% menjadi sekitar US$ 24,1 juta.
Tahun ini, Sekretaris Perusahaan Golden Eagle Energy Chrismasari Sudono tak menyebut berapa proyeksi pendapatan dan laba bersihnya. Namun ia berharap, Golden Eagle Energy bisa meningkatkan pendapatan dan laba bersihnya, seiring peningkatan penjualan batubara perusahaan.
Salah satu penopangnya adalah PT Triaryani yang mulai beroperasi secara komersial tahun ini. Triaryani sejatinya sudah memulai kegiatan penambangan sejak kuartal I-2013 meski batubara yang dihasilkan belum dijual. Hingga akhir tahun 2013, Triaryani telah menambang sekitar 20.000 ton batubara. "Sementara lebih dari 1 juta ton batubara telah terekspos dan siap untuk segera ditambang," kata Chrisma kepada KONTAN, Rabu (5/2).
Nah, rencananya penjualan akan dimulai tahun ini. Sehingga, perusahaan itu bisa mulai memberikan kontribusi ke pendapatan Golden Eagle. Pada tahun 2014, volume penjualan batubara PT Triaryani diharapkan bisa di atas 500.000 ton.
Dengan proyeksi harga jual berkisar antara US$ 30 per ton-US$ 40 per ton, maka perusahaan itu bisa mencatatkan nilai kotor penjualan batubara antara US$ 15 juta sampai US$ 20 juta. Asal tahu saja, Golden Eagle Energy mengempit kepemilikan 99,64% saham Triaryani lewat PT Rajawali Resources. Dengan begitu, hampir seluruh keuntungan dari komersialisasi tambang ini menjadi milik Golden Eagle.
Sebelumnya, manajemen Golden Eagle menyampaikan, dalam 3 tahun sampai 4 tahun ke depan, Triaryani diharapkan dapat mencapai volume penjualan sebesar 5,5 juta ton. Potensi tambang milik Triaryani yang berada di Sumatra Selatan sebetulnya cukup besar. Sumber daya batubaranya mencapai sekitar 384 juta ton dengan cadangan sekitar 242 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News