Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Global Investment Tbk (HGII), perusahaan pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) yang fokus di energi baru terbarukan (EBT) menargetkan pengembangan dari empat jenis pembangkit EBT yang dimiliki tahun ini.
Robin Sunyoto, Direktur Utama HGII mengatakan HGII memiliki empat proyek dalam pipeline energi terbarukan yang akan dikembangkan ke depan.
Yang pertama yaitu air sebesar 58 MW, lalu pembangkit biomassa sebesar 8 MW, biogas sebesar 6 MW dan surya 10 sebesar MW.
Adapun, saat ini HGII telah mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan total kapasitas 19 MW di Sumatra Utara, dan turut berinvestasi dalam kepemilikan minoritas di Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berkapasitas 3 MW di Provinsi Riau.
Baca Juga: Hero Global Investment (HGII) Diversifikasi Investasi, Incar Proyek Energi Hijau
Asal tahu saja, dalam RUPTL 2025-2034, penambahan pembangkit yang berasal dari EBT adalah sejumlah 42,6 GW atau 61% dari total penambahan pembangkit sebesar 69,5 GW.
Dengan target terbesar berasal dari PLTS (17,1 GW), PLTA (11,7 GW), Angin (7,2 GW), Panas Bumi (5,2 GW), Bioenergi (0,9 GW) dan Nuklir (0,5 GW).
"Kami melihat bahwa RUPTL 2025–2034 merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan bauran energi hijau untuk mewujudkan target net zero emission.
Selain itu, RUPTL ini juga memberikan ruang cukup besar terhadap investasi swasta dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di tanah air. Kami siap mengakselerasi pengembangan EBT dan mendukung pelaksanaan RUPTL 2025–2034,” ujar Robin, dalam keterangan tertulis, Senin (26/05).
Baca Juga: Intip Ekspansi Hero Global (HGII) Kejar Kapasitas EBT 100 MW pada 2031
Lebih detail, dalam RUPTL 2025–2034 Pulau Sumatra mendapatkan porsi 9,5 GW, terbesar kedua dalam pengembangan EBT, setelah wilayah Jawa, Madura, dan Bali.
Pengembangan pembangkit EBT di Sumatra sebesar 9,5 GW didominasi air/hidro (PLTA dan PLTM) 4,94 GW, panas bumi (PLTP) 2,02 GW, bioenergi (PLTBg dan PLTBm) 60 MW, pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) 250 MW, dan surya (PLTS) 1.61 GW.
"Hal ini menjadi peluang besar bagi HGII untuk terus berekspansi pembangkit EBT di Sumatra. Pada Januari 2025 lalu HGII telah berhasil menghimpun dana IPO sebesar Rp 260 miliar untuk mengembangkan PLTA 25 MW dan PLTM 10 MW yang keduanya berlokasi di Sumatera Utara," jelasnya.
Robin juga menegaskan bahwa HGII berkomitmen untuk terus berinvestasi dan mengembangkan bisnis sektor energi hijau di tanah air sehingga ke depan akan mengelola pembangkit EBT berkapasitas 100 MW pada tahun 2031.
Baca Juga: Andalkan Dana IPO Rp 260 Miliar, Ini Dua Proyek yang Jadi Fokus Hero Global (HGII)
Selanjutnya: Sebulan Minus 2,14 Persen, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Secuwil (27 Mei 2025)
Menarik Dibaca: Tren Ubin Terakota Gaya Barat Daya ala Joanna Gaines yang Cocok untuk Ruang Kecil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News