Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memperoleh perpanjangan jangka waktu dan peningkatan jumlah fasilitas fasilitas perbankan dari PT Bank Permata Tbk. Senin (4/12) lalu, BYAN sebagai penerima fasilitas telah menandatangani perubahan terhadap perjanjian pemberian fasilitas perbankan dengan PT Bank Permata Tbk sebagai pemberi fasilitas.
Perjanjian yang diubah merupakan yang telah ditandatangani sebelumnya pada 22 Desember 2020. Dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2023, manajemen menerangkan bahwa fasilitas perbankan yang didapat bakal digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan mendukung kebutuhan jaminan bank, serta transaksi valas BYAN dan para anak perusahaannya.
“Enggak ada (untuk ekspansi). Hanya modal kerja saja,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan BYAN Jenny Quantero saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (6/12).
Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) Kantongi Laba US$ 910 Juta di Kuartal III-2023
Setidaknya ada dua perubahan yang disepakati dalam penandatanganan perubahan perjanjian. Perubahan pertama, perpanjangan jangka waktu Fasilitas Omnibus Revolving Loan (RL)/BG/SBLC dan Fasilitas FX Line. Dengan adanya perpanjangan ini, fasilitas perbankan yang semula akan berakhir pada tanggal 20 Desember 2023 menjadi berakhir pada tanggal 20 Desember 2026.
Perubahan kedua, peningkatan jumlah fasilitas Omnibus Revolving Loan (RL)/BG/SLBC dari semula US$ 130.000.000 menjadi US$ 230.000.000. Secara terperinci, fasilitas tersebut terdiri dari US$ 200.000 untuk fasilitas RL dan US$ 30.000.000 untuk fasilitas BG/SBLC
“Fasilitas ini dijamin oleh jaminan perusahaan yang diberikan PT Bara Tabang, yang merupakan anak usaha dari perseroan,” tulis manajemen dalam suratnya kepada BEI, Selasa (5/12).
Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, aset BYAN berada di angka US$ 2,83 miliar per 30 September 2023. Jumlah tersebut terdiri atas ekuitas sebesar US$ 2,16 miliar dan liabilitas US$ 664,63 juta. Dus, menurut hitungan kasar Kontan.co.id, rasio utang terhadap modal alias debt to equity ratio (der) BYAN berada di posisi 0,3x.
Sementara itu, kas dan setara kas pada akhir periode BYAN berjumlah US$ 451.041.505 per 30 September 2023. Sebagai catatan, di dalam kas dan setara kas tersebut sudah termasuk kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, yaitu bagian lancar yang berkaitan dengan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebesar US$ 141.572.094.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News