kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BBM Ron rendah seperti premium sudah tak sesuai dengan standar global


Senin, 08 Maret 2021 / 16:13 WIB
BBM Ron rendah seperti premium sudah tak sesuai dengan standar global
ILUSTRASI. Pengendara mengisi bahan bakar jenis Premium di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

Begitu juga, kata Mamit, biaya perawatan kendaraan bisa lebih murah karena tidak perlu sering-sering pergi ke bengkel untuk service. Selain itu, karena pembakaran yang baik maka jarak tempuh kendaraan bisa lebih jauh lagi.

Baca Juga: Harga rata-rata minyak mentah Indonesia naik 13,52% pada Februari

"Dengan demikian, kita bisa berhemat karena jarak tempuh lebih jauh jika dibandingkan menggunakan BBM ron rendah. Selain itu, untuk jangka panjang mesin akan lebih awet dan tidak rewel," ungkap Mamit.

Jadi secara manfaat, lanjut Mamit, BBM ron tinggi manfaatnya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan BBM ron rendah.

Untuk itu, dengan program yang dilakukan Pertamian seperti Pertalite seharga Premium kemudian dilanjutkan dengan program diskon 800 merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan BBM dengan ron lebih tinggi.

"Agar harga BBM dengan ron tinggi seperti pertamax diturunkan agar masyarakat bisa beralih karena harga yang terjangkau. Sementara pertalite dihilangkan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penerapan Standar Euro 4 Sudah Mendesak, BBM Ron Rendah Perlu Dihilangkan Bertahap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×