kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini ikhtiar AirAsia Indonesia (CMPP) jaga kondisi keuangan


Jumat, 25 September 2020 / 11:03 WIB
Begini ikhtiar AirAsia Indonesia (CMPP) jaga kondisi keuangan
ILUSTRASI. Sejumlah armada pesawat AirAsia terparkir di Apron Terminal 1D Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (5/5/2020). PT AirAsia Indonesia Tbk berencana kembali membuka penerbangan mulai 18 Mei 2020 setelah sebelumnya menutup penerbangan berjadwal


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk terus koordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga keuangan perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengajukan insentif kepada pemerintah.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Tbk Veranita Yosephine menyebutkan di tengah tekanan pada industri aviasi perusahaan terus melakukan berbagai upaya menjaga bisnisnya. "Kami sudah menyampaikan usulan kepada pemerintah terkait insentif," ujarnya menjawab kontan.co.id, dalam paparan publik virtual, Kamis (24/9).

Ia memaparkan insentif yang diharapkan terkait biaya parkir pesawat di bandara, biaya operasional penerbangan dengan pemberian kelonggaran, serta terkait perpajakan. Melalui usulan insentif tersebut ia optimis dapat memberikan dampak positif bagi industri aviasi.

Baca Juga: Penerapan NLE diharapkan bisa jadi penggerak ekonomi di saat pandemi

Selain dari sisi insentif, emiten berkode saham CMPP di Bursa Efek Indonesia ini juga berupaya menjaga arus kas perusahaan dengan melakukan renegosiasi dengan kreditur terkait jangka pembayaran peminjaman.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pada semester I-2020 tercatat jumlah liabilitas sebesar Rp 8,21 triliun dengan rincian liabilitas jangka pendek sebesar Rp 3,78 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 4,43 triliun. Adapun, kewajiban jangka pendek selama periode Januari-Juni sebesar Rp 352 miliar.

"Kami bekerjasama dengan grup untuk mendapatkan funding baik dari eksternal maupun internal. Kami juga terus menjalin hubungan dengan berbagai institusi dan juga renegosiasi jangka waktu pembayaran kepada lessor karena ini terjadi tidak hanya pada 1 perusahaan tapi seluruh industri," paparnya.

Adapun kas dan bank CMPP pada semester I-2020 tercatat sebesar Rp 34,43 miliar. Posisi tersebut turun signifikan dibandingkan Desember 2019 lalu sebesar Rp 311,87 miliar.

Baca Juga: Program padat karya Kemenhub telah serap lebih dari 16.000 tenaga kerja

Karenanya, perusahaan juga terus mengupayakan berbagai inisiatif efisiensi. "Kami sudah mengimplementasikan berbagai efisiensi terkait pengendalian biaya dari sisi invetory management, sumber daya manusia, dan juga telah bekerjasama dengan beberapa vendor yang ada," ujarnya.

Selanjutnya: Budi Karya berharap NLE mampu tingkatkan daya saing logistik nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×