kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,43   -4,87   -0.54%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini kata manajemen Waskita Karya (WSKT) terkait penurunan peringkat oleh Pefindo


Rabu, 08 Juli 2020 / 16:01 WIB
Begini kata manajemen Waskita Karya (WSKT) terkait penurunan peringkat oleh Pefindo


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat obligasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menjadi BBB+.setelah sebelumnya mendapatkan peringkat A-.

Director of Finance WSKT, Taufik Hendra Kusuma menjelaskan, penurunan peringkat oleh Pefindo disebabkan risiko yang mungkin timbul pada WSKT akibat faktor sektoral seperti terhambatnya progres pekerjaan proyek konstruksi akibat Covid-19 dan adanya potensi berkurangnya jumlah tender dari proyek-proyek infrastruktur yang direncanakan untuk diperoleh tahun ini.

Baca Juga: Pefindo pangkas peringkat Waskita Karya (WSKT) dan obligasinya jadi idBBB+

Selain itu, WSKT juga tercatat memiliki rasio leverage yang cukup besar, hal ini disebabkan oleh keterlibatan WSKT dalam investasi jalan tol sejak 2014.

"Saat ini WSKT memiliki konsesi atas 16 ruas jalan tol dan 10 ruas diantaranya telah beroperasi. Penurunan rating 1 notch ini menunjukkan proses perbaikan di WSKT setelah sebelumnya rating WSKT turun 2 notch (dari A- ke BBB) berdasarkan rating review dari lembaga rating Fitch per Mei 2020 lalu," ujar Taufik dalam siaran resmi yang diterima kontan.co.id, Rabu (8/7).

Menurutnya, mitigasi yang dilakukan oleh Perseroan untuk menekan risiko keuangan adalah dengan melakukan akselerasi progress pada proyek-proyek dan memastikan target pembayaran termin proyek tercapai. "Saat ini, seluruh proyek WSKT telah berjalan dengan normal meskipun masih menghadapi tantangan akibat Pandemi Covid-19 terutama terkait penyediaan bahan baku dan tenaga kerja," katanya.

Pada tahun 2020, WSKT menargetkan untuk mendapatkan pembayaran termin proyek turnkey dan non-turnkey sebesar Rp 35 Triliun dimana sampai dengan bulan Mei 2020 sebesar Rp 12,5 Triliun sudah diperoleh oleh WSKT.

Baca Juga: Pefindo tegaskan peringkat AA untuk Fast Food Indonesia (FAST)

Begitupun juga dengan pengembalian Dana Talangan Tanah (DTT) oleh Lembaga Manajemen Aset Negara yang sampai dengan saat ini sudah dibayarkan sebesar Rp 1,6 Triliun dari target pengembalian DTT tahun 2020 yaitu sebesar Rp 4,5 Triliun.

WSKT juga melaksanakan langkah-langkah efisiensi terhadap belanja modal serta beban operasional di lingkungan kantor dan juga di tingkat proyek. Efisiensi yang dilakukan diikuti dengan komitmen untuk tidak melakukan pengurangan tenaga kerja.

Selain itu, WSKT juga telah mendapatkan relaksasi pembayaran fasilitas pinjaman dari bank-bank kreditur utama. Dalam rangka menurunkan tingkat leverage, WSKT juga memastikan terlaksananya divestasi atas kepemilikan PT Waskita Toll Road di beberapa konsesi jalan tol dapat terlaksana sesuai rencana.

Taufik menyebutkan, sampai saat ini, terdapat beberapa paket transaksi, diantaranya pelepasan ruas Bekasi- Cawang-Kampung Melayu dan ruas Cibitung - Cilincing, yang sedang diproses oleh WSKT baik melalui skema pelepasan langsung maupun lewat penerbitan instrumen ekuitas.

Baca Juga: Burden sharing BI-Kemenkeu jadi sentimen positif lelang SBSN 7 Juli 2020

"WSKT memastikan akan memenuhi kewajibannya serta berharap Pandemi Covid-19 segera usai agar kegiatan ekonomi dapat kembali normal. Walaupun terdapat penurunan rating 1 notch oleh Pefindo namun kondisi ini secara umum lebih baik dari penurunan 2 notch oleh Fitch per Mei 2020 lalu," jelasnya.

Menurut Taufik, kondisi ini secara tidak langsung menunjukkan confidence rating agency bahwa upaya perbaikan posisi keuangan Perusahaan telah berjalan on track.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×