Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah proyek pembangunan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR) terus gencar dilakukan oleh PT Pertamina (Persero). Proyek-proyek ini mulai menunjukkan perkembangan signifikan.
Proyek RDMP Balikpapan, misalnya. Sejak Februari 2019 lalu, proyek ini telah efektif memasuki tahap Engineering Procurement & Construction (EPC) untuk unit Inside Battery Limit (ISBL) dan Outside Battery Limit (OSBL).
Saat ini sudah dilakukan pengadaan peralatan utama dan long lead item. Bahkan, beberapa peralatan tersebut sudah berada di lokasi. Pekerjaan konstruksi terus berjalan dengan pembangunan tangki RFCC Feed Tank, Stone Column & Piling Work, serta fasilitas temporer.
Baca Juga: Simak strategi Pertamina untuk kejar target produksi minyak 1 juta barel pada 2030
Secara bersamaan, sedang berlangsung pula proyek EPC Lawe-Lawe dan 7 proyek Early Work yang tak kalah pentingnya sebagai proyek pendukung RDMP Balikpapan.
“Kemajuan proyek yang lebih dari 13% ini telah menyerap sekitar 4.600 tenaga kerja,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam siaran pers di situs resmi Pertamina, Jumat (28/2).
Ia menambahkan, Pertamina dan perusahaan investasi asal Uni Emirat Arab, Mubadala, telah menandatangani perjanjian kerja sama dalam rangka memastikan percepatan pengembangan RDMP Balikpapan.
Sementara itu, proyek RDMP Balongan saat ini sudah menerapkan dual feed competition sehingga realisasi proyek ini bisa selesai satu tahun lebih cepat dari jadwal. Studi kelayakan RDMP Balongan tahap I sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan penetapan dan pengadaan laha. Untuk tahap II, saat ini sedang dilakukan studi kelayakan juga.
Fajriyah bilang, pada Januari lalu, Pertamina dan perusahaan minyak nasional Abu Dhabi, ADNOC, bersepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan kompleks kilang terintegrasi petrokimia di Balongan, Jawa Barat.
Untuk RDMP Cilacap, Pertamina sedang melakukan finalisasi skema bisnis seperti yang dilakukan di Kilang Balikpapan usai selesai proyek PLBC. Pertamina akan bekerja sama dengan Saudi Aramco dalam menggarap proyek RDMP Cilacap dengan cara leasing. “Aramco juga sudah sepakat untuk berpartner dalam membangun kilang baru di Cilacap,” tambah Fajriyah.
Adapun RDMP Dumai sedang dalam tahap penawaran kepada investor yang mana di Januari lalu dilakukan tender revisit Bankable Feasibility Study (BFS).
Baca Juga: Pertamina proyeksikan hemat Rp 63,4 triliun bila program B30 diterapkan tahun ini
Lebih lanjut, proyek GRR Tuban sudah selesai dengan proses pengadaan lahan dan sedang dalam proses pembayaran. Pertamina dan Rosneft bahkan telah menandatangani kontrak desain Kilang Tuban dengan kontraktor terpilih pada 28 Oktober tahun lalu.
Saat ini, telah dimulai pelaksanaan Basic Engineering Design (BED) dan Front End Engineering Design (FEED). Selain itu, telah dilakukan konstruksi fasilitas pendukung dan persiapan lahan restorasi sekitar 20 hektare di pesisir pantai.
“Pembebasan lahan milik masyarakat sekitar wilayah proyek GRR Tuban sudah mencapai 153 ha atau 98% lebih dari total lahan warga yang sudah setuju untuk pembangunan kilang. Saat ini telah memasuki proses pembayaran kompensasi,” ungkap Fajriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News