kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Prospek Kawasan Industri Intiland Development (DILD) di Tahun Politik


Selasa, 09 Januari 2024 / 15:06 WIB
Begini Prospek Kawasan Industri Intiland Development (DILD) di Tahun Politik
ILUSTRASI. Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) optimistis prospek bisnis kawasan industri di tahun 2024 tetap memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) optimistis prospek bisnis kawasan industri di tahun 2024 tetap memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. 

Sekretaris Perusahaan DILD Theresia Rustandi mengatakan, bisnis pengembangan dan pengelolaan kawasan industri masih memiliki ruang untuk berkembang di masa depan. Mengingat posisi Indonesia yang menarik di mata investor sehingga memberikan dorongan positif terhadap prospek ini. 

Namun demikian, ketidakpastian yang terkait dengan proses politik, terutama dalam hal kebijakan dan kestabilan ekonomi, memang membuat sebagian investor menunda mengambil keputusan investasi. 

“Dan cenderung bersikap wait and see hingga pemilihan presiden berakhir,” kata Theresia, kepada Kontan.co.id, Senin (8/1). 

Baca Juga: Intiland (DILD) Garap Sektor Pertanian Bareng Perusahaan Korea

Intiland juga belum bisa buka-bukaan terkait target marketing sales kawasan industri di tahun ini. Sebab, saat ini masih dalam tahap konsolidasi. 

Apabila menengok bisnis di tahun 2023, marketing sales kawasan industri DILD memberikan kontribusi Rp 94 miliar hingga akhir kuartal ketiga tahun lalu.

Sedangkan dari sisi kontribusi pendapatan, kawasan industri memiliki porsi sekitar 5,5% atau setara Rp 183 miliar dari total pendapatan Intiland.

Theresia berujar, minat terhadap lahan industri masih cukup tinggi di tahun 2023.

Ia mengaku, beberapa calon investor telah menyatakan minatnya untuk masuk ke kawasan industri yang dikembangkan oleh DILD, baik di Ngoro Industrial Park (Mojokerto, Jawa Timur) maupun Batang Industrial Park (Batang, Jawa Tengah). 

“Untuk data sampai akhir tahun, masih dalam proses, namun saat ini ada beberapa investor yang masih dalam proses,” kata Theresia. 

Setali tiga uang, manajemen DILD juga belum bisa memberikan informasi terkait alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun ini karena masih dalam proses evaluasi internal. 

Adapun, per kuartal III-2023, DILD sudah menyerap capex sebesar Rp825 miliar yang mayoritas dialokasikan untuk biaya konstruksi dan penyelesaian SQ Reridence dan 57 Promenade.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×