kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi Adi Sarana Armada (ASSA) menghadapi persaingan yang kian ketat


Kamis, 06 Mei 2021 / 09:05 WIB
Begini strategi Adi Sarana Armada (ASSA) menghadapi persaingan yang kian ketat


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membidik sektor penyewaan kendaraan sebagai bisnis utama di tengah pertumbuhan pasar yang kian pesat. Hal ini menjadi salah satu kunci untuk bisa terus memupuk bisnisnya. ASSA melihat peluang bisnis penyewaan mobil, terutama di sektor transportasi logistik akan kian cerah seiring dengan gencarnya pembangunan infrastruktur. 

Berdasarkan data Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, pada akhir tahun 2020 total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 2.346 km. Targetnya, pada tahun 2024 total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 4.761 km. Karena itu, ASSA yang berdiri tahun 2003 ini membidik sektor transportasi logistik sebagai salah satu lini bisnisnya.

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengatakan, perseroan memilih bisnis penyewaan mobil karena pihaknya melihat tren perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh.  

Baca Juga: Pabrik anyar Trinitan Metals and Minerals (PURE) mulai dibangun Oktober 2021

Kendati masih didera pandemi Covid-19, pemerintah sendiri optimistis ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 akan tumbuh 6,9-7,8%. Sehingga, diperkirakan tahun 2021 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level 4,5-5,3%.

Selain itu, kata Prodjo Sunarjanto, komitmen pemerintah membangun sektor infrastruktur akan berdampak secara langsung terhadap pertumbuhan pasar penyewaan kendaraan dan bisnis logistik.  “Apalagi, dengan kondisi ekonomi saat ini membuat pelaku usaha semakin efisien dan hanya fokus pada core business,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (5/5).

Data Kementerian Keuangan tahun 2020 menunjukkan transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 % menjadi 98,3 juta transaksi dengan nilai Rp 20,7 triliun atau naik 9,9 %. Direktur Adi Sarana Armada Jany Chandra menambahkan, selain menyewakan mobil penumpang, ASSA juga menyewakan mobil komersial. Alasannya, dalam lima tahun terakhir, industri jasa pengiriman barang meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan e-commerce di Tanah Air. Akibatnya, kebutuhan armada transportasi logistik juga meningkat. 

Ia menjelaskan, saat ini ASSA memiliki armada sebanyak 26.000 unit. Dari jumlah tersebut, kendaraan komersial sebanyak 22,63% dan 77,37% atau sebagian besar masih didominasi oleh kendaraan penumpang. Dari total armada ASSA tersebut, sekitar 300 unit berasal dari Isuzu, didominasi oleh truk dan unit komersial seperti Isuzu Elf, MU-X, Panther, pick up turbo, dan Isuzu Traga.

Baca Juga: Ini fokus bisnis Pyridam Farma (PYFA) pada tahun 2021

Jany mengatakan, ASSA telah menggunakan kendaraan Isuzu sejak awal beroperasi. Alasannya, ASSA membutuhkan rekanan yang andal dalam menyediakan truk dan unit komersial lainnya. Selain itu, layanan purna jual (spare part dan bengkel) yang baik dan tersedia di seluruh Indonesia sesuai dengan layanan ASSA dengan jaringan nasional juga menjadi pertimbangan.

Dia menuturkan, sejauh ini Isuzu sangat mendukung operasional mereka karena memiliki jaringan bengkel yang luas dan juga layanan kunjungan servis, termasuk layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB).

Prodjo menambahkan, BIB sangat membantu efisiensi bisnis mereka karena bisa melakukan perbaikan setiap saat jika dibutuhkan. Ia mengatakan, BIB ini pernah melakukan perbaikan salah satu armada mereka yang rusak di tengah perjalanan pada tengah malam. 

Dukungan Astra Isuzu

Sementara itu, Chief Operation Officer (COO) PT Astra International Tbk-Isuzu Sales Operation (AI-ISO/Astra Isuzu) Yohanes Pratama mengatakan, pihaknya berusaha memberikan total solution kepada para customer Astra Isuzu. Tujuannya agar customer nyaman dan bisnis mereka terus bertumbuh. Jadi, Astra Isuzu tak hanya menjual kendaraan komersial saja, tetapi memberikan solusi yang komprehensif bagi perkembangan bisnis customer. 

Yohanes Pratama mengatakan, langkah ini harus dilakukan karena sekitar 90% kendaraan yang ditangani Astra Isuzu adalah kendaraan komersial yang identik dengan barang modal. Karena itu, mobil tersebut harus selalu dalam kondisi baik dan siap digunakan setiap saat. Mengingat, sebagian besar kendaraan komersial ini beroperasi 24 jam sehari.

Peran Astra Isuzu adalah membantu customer meningkatkan waktu operasional kendaraan komersial dan meminimalisasi sebanyak mungkin waktu tak beroperasi, baik karena mobilnya rusak atau diservis. 

Baca Juga: Berharap kinerja stabil, Barito Pacific (BRPT) fokus garap sejumlah proyek di 2021

Untuk itu, kata dia, Astra Isuzu selalu mendepankan efisiensi customer dengan melakukan jemput bola mendatangi customer guna melakukan perawatan kendaraan mereka di sela-sela waktu longgar, seperti saat menaikkan atau menurunkan muatan. Dengan demikian, waktu operasional mobil tidak terganggu, tetapi tetap terawat dan siap digunakan.

Dalam hal ini , kata Yohanes Pratama, Astra Isuzu memanfaatkan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) yang beroperasi selama 24 jam non stop. Lewat BIB, Astra Isuzu memberikan servis rutin dan memperbaiki kerusakan ringan, dengan mendatangi mobil customer,  kapan pun dan di mana pun. 

Dikatakan, saat ini Astra Isuzu memiliki 72 unit BIB mobil dan 5 unit BIB motor. Sedangkan, bengkel resmi Astra Isuzu sebanyak 51 outlet di seluruh Indonesia dengan 358 mekanik tersertifikasi Isuzu Indonesia. Sedangkan untuk pembelian sparepart, customer dapat mengakses melalui e-commerce blibli.com dengan toko resmi Astra Isuzu.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Maret 2021,  penjualan retail Isuzu year to date Maret 2021 tercatat sebanyak 5.825 unit atau menguasai 3,3% pangsa pasar. Angka tersebut lebih tinggi dibanding year to date Maret 2020 yakni 5.255 atau 2,4% pangsa pasar.

Selanjutnya: Optimistis prospek positif, ini cara Aneka Tambang (ANTM) pacu kinerja bisnis nikel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×