Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) meraimakan kiprah emiten ban di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten yang memegang merek dagang Kingland ini menggarap sejumlah strategi agar kinerja bisnisnya bisa terus menanjak.
Secara Grup, Kingland sudah eksis sejak lama, dan merupakan perusahaan industri ban yang telah beroperasi sejak tahun 1977. Pada awalnya Grup Kingland memproduksi ban dalam untuk sepeda, sepeda motor, mobil dan truk.
Selanjutnya pada tahun 2010 Grup Kingland melebarkan bisnisnya dengan mendirikan King Tire Indonesia untuk memproduksi ban luar untuk sepeda motor. Dalam perjalannya, TYRE telah mendistribusikan produk ke seluruh provinsi di Indonesia melalui jaringan distributor.
Baca Juga: Laba Emiten Ban Kingland (TYRE) Melejit 58,9% pada Semester I/2023
Lini produk TYRE saat ini mencakup ban dalam motor, sepeda, mobil dan truk, serta ban luar sepeda dan motor. TYRE juga telah menjadi salah satu supplier Original Equipment Manufacture (OEM) ban luar kendaraan bermotor dan sepeda di Indonesia.
Corporate Secretary King Tire Indonesia Diego Armando optimistis prospek bisnis ban masih cemerlang. Selain terdorong pertumbuhan industri otomotif konvensional, tren kendaraan listrik yang menanjak juga menjadi peluang bisnis bagi para produsen dan distributor ban.
Tak mau ketinggalan memanfaatkan peluang tersebut, TYRE akan ikut mengembangkan ban untuk kebutuhan motor listrik dengan harga yang kompetitif. TYRE juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan salah satu pabrik motor OEM.
Di tengah persaingan yang ketat di industri ban, TYRE cukup optimistis bisa tetap menumbuhkan kinerja. "Ke depannya TYRE akan terus konsisten menjaga kualitas produk & distribusi kami agar dapat meningkatkan brand image," kata Diego kepada Kontan.co.id, Jum'at (15/9).
Saat ini, pasar TYRE menjangkau wilayah Batam, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Jawa. Pasar domestik masih mendominasi penjualan TYRE dengan kontribusi mencapai 95%. Sedangkan 5% lainnya diisi oleh pasar ekspor ke sejumlah negara seperti Vietnam, Malaysia, dan Filipina.
Baca Juga: Kinerja Emiten Ban Siap menggelinding, Saham Gajah Tunggal (GJTL) Layak Dilirik
Sepanjang semester I-2023, TYRE mencetak kinerja yang moncer dengan meraih penjualan bersih sebesar Rp 256,56 miliar. Meningkat 9,55% dibandingkan capaian semester I-2022 sebesar Rp 234,18 miliar.
Penjualan TYRE didominasi oleh produk ban luar dengan nilai Rp 180,49 miliar, dan ban dalam sebesar Rp 76,41 miliar hingga Juni 2023. Penjualan ban luar dan ban dalam TYRE itu masing-masing tumbuh 11,40% dan 5,80% secara tahunan.
Dalam periode enam bulan, TYRE membukukan laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 10,62 miliar. Melejit 58,98% dibandingkan raihan per Juni 2022 dengan nilai Rp 6,68 miliar.
Dari sisi laba bersih setelah efek penyesuaian proforma tahun berjalan TYRE membukukan Rp 11,03 miliar pada semester I-2023. Menanjak 26,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 8,72 miliar.
Baca Juga: Memilih 39 Saham IPO DI BEI, Mana yang Cocok Untuk Trading & Investasi?
Industri yang Kondusif
Diego menyampaikan, pertumbuhan bisnis TYRE terdongkrak oleh kondisi ekonomi nasional dan industri ban yang terbilang kondusif. Kondisi ini membawa, kinerja keuangan TYRE di semester I-2023 bisa on track sesuai target.
TYRE pun menargetkan kinerja penjualan pada tahun ini bisa tumbuh di level 10%-20%. "(Proyeksi itu) dari sisi penjualan saja, kalau laba masih menyesuaikan pasar jika kami perlu budget marketing," ujar Diego.
Berbarengan dengan strategi pemasaran, secara operasional TYRE berencana menggelar ekspansi kapasitas dengan menambah line up mesin. Pada semester pertama, TYRE mengalokasikan sekitar 30% dari anggaran belanja modal (capex) untuk uang muka mesin yang akan datang pada semester kedua ini.
Baca Juga: Baru Melantai di BEI, Cermati Prospek Saham Keempat Emiten Ini
Diego tak merinci total estimasi capex TYRE untuk tahun ini. Dia hanya memberikan gambaran, capex yang disiapkan oleh TYRE sekitar 10% dari penjualan. Capex tersebut akan dipakai untuk membeli mesin, perlengkapan penunjang produksi dan alat berat penunjang pabrik yang berlokasi di Serang, Banten.
Sementara itu, TYRE selektif untuk menyerap dana hasil penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO). Dana IPO utamanya diserap untuk membeli bahan baku, sembari terus memantau nilai tukar rupiah dalam pembelian bahan baku tersebut.
Sekadar mengingatkan, TYRE resmi melantai di BEI pada 8 Mei 2023 dengan melepas 700 juta saham baru atau setara 20,13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Mematok harga penawaran sebesar Rp 138 per saham, TYRE mengantongi dana segar sebesar Rp 96,6 miliar.
Baca Juga: Kinerja Saham Emiten Ban Bersiap Menginjak Pedal Gas
Setelah dikurangi biaya penawaran umum, TYRE meraup hasil bersih IPO sebesar Rp 94,26 miliar. Dari jumlah tersebut, hingga periode 30 Juni 2023 TYRE sudah menyerap sebanyak 34,08 miliar yang dipakai untuk biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead.
Meniti Jalan untuk Menanjak Lagi
Harga saham PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) menggelinding di zona hijau dalam enam hari perdagangan beruntun. Pada akhir pekan ini, Jum'at (15/9), TYRE menguat 1,75% ke level harga Rp 116 per saham.
Meski melaju dalam seminggu terakhir, namun posisi harga TYRE saat ini masih berada di bawah harga penawaran saat IPO, yakni sebesar Rp 138 per saham. Padahal, dalam debut perdana di BEI, TYRE sempat melejit hingga menyentuh auto rejection atas dengan kenaikan 34,78%.
Baca Juga: Investor Lebih Selektif, Simak Catatan dan Rekomendasi Untuk Saham-Saham IPO
Hanya saja, setelah mencapai titik tertinggi di level harga Rp 186, TYRE terus menggelinding turun. Kemudian, pada saat ini TYRE kembali meniti jalan untuk menanjak.
Merujuk RTI, pemegang saham pengendali TYRE adalah Harris Muliawan dengan menggenggam 32,24% saham. PT Kingland Investindo Nusantara memegang 31,63%, Indra Muliawan mengempit 15,94% dan kepemilikan publik sebanyak 20,12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News