Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Miratel optimistis dengan prospek bisnis menara di sepanjang tahun ini. Manajemen meyakini kebutuhan akan menara telekomunikasi masih akan terus bertambah di tahun 2023.
Direktur Investasi Dayamitra Telekomunikasi Hendra Purnama menyampaikan, berdasarkan analisis yang ada, prospek bisnis tower di Indonesia masih sangat menjanjikan dan bertumbuh pesat. Kondisi itu terjadi lantaran beberapa faktor, di antaranya tingkat coverage di luar Jawa yang belum maksimal, peningkatan kebutuhan kapasitas 4G serta perkembangan teknologi seperti 5G.
"Mitratel tentunya akan menangkap peluang ini untuk mencetak pertumbuhan," ungkap Hendra, saat dihubungi Kontan.co.id pada Jumat (19/2) lalu.
Baca Juga: Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Siapkan Capex Rp 6 Triliun Tahun Ini
Hendra menyebutkan strategi yang dijalankan Miratel untuk menangkap peluang tersebut terbagi ke dalam beberapa poin. Dua di antaranya, peningkatan bisnis secara organik seperti peningkatan kolokasi dan tenancy ratio dan juga secara anorganik yang dilakukan secara hati-hati dan selektif.
Selain itu, Miratel juga bakal memanfaatkan peluang atas pengembangan bisnis seperti fiber, energy as a service, serta edge infra solution, dan IoT.
"Serta efisiensi-efisiensi operasional melalui perbaikan proses bisnis dan digitalisasi," sebut Hendra.
Meski tak membeberkan secara detail bagaimana target bisnis yang dibidik tahun ini. Pihaknya meyakini setiap strategi yang dijalankan akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan maupun pertumbuhan bisnis perusahaan di sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Mitratel (MTEL) akan Beli 997 Menara Indosat (ISAT), Simak Rekomendasi Sahamnya
MTEL belum merilis secara resmi laporan tahun buku 2022. Namun, Hendra mengklaim perseroan mencatatkan kinerja yang sangat baik dan melampaui target yang sudah dicanangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Semua pertumbuhan dan kinerja yang sangat baik tersebut dikontribusi oleh aksi korporasi perusahaan berupa akuisisi lebih dari 6.000 tower secara organik, pembangunan tower serta kolokasi di tahun 2022.
Sebagai informasi, Mitratel membukukan kenaikan pendapatan 11,5% secara tahunan menjadi Rp 5,6 triliun pada periode Januari-September 2022. Pada periode sama tahun 2021, realisasi pendapatan MTEL adalah sebesar Rp 5,02 triliun.
Pertumbuhan pendapatan itu mendongkrak laba bersih perusahaan sehingga meningkat 18,1% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 1,22 triliun dari Rp 1,03 triliun. Begitu juga dengan EBITDA yang naik sebesar 15,7% menjadi Rp 4,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News