kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi JNE mempertahankan bisnis saat pandemi Covid-19


Minggu, 09 Agustus 2020 / 18:46 WIB
Begini strategi JNE mempertahankan bisnis saat pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Seorang petugas jasa pengiriman menimbang barang yang akan dikirim di Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pd.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan logistik PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menyusun beberapa upaya guna mengantisipasi perubahan perilaku konsumen selama masa pandemi Covid-19.

Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat bisnis JNE menjadi lebih menantang. Ini mengingat sejumlah titik akses mobilisasi masyarakat terutama bandara mengalami penutupan atau pembatasan operasional. Di sisi lain, JNE harus terus memenuhi kebutuhan pengiriman paket barang pelanggan di tengah kondisi tersebut.

“JNE juga sempat menutup sementara layanan JNE Yes ke beberapa destinasi paket karena kondisi Covid-19,” kata dia, Minggu (9/8).

Sekadar catatan, JNE Yes merupakan layanan premium yang memungkinkan paket dapat sampai di tempat tujuan keesokan hari setelah waktu transaksi.

Baca Juga: JNE mengaku alami perubahan operasional bisnis di masa new normal

Untuk mengatasi tantangan seperti itu, JNE melakukan upaya seperti optimalisasi jaringan distribusi melalui semua jalur yang masih bisa diakses, baik darat, udara, maupun laut. Selain itu, JNE juga menerapkan prosedur protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat bagi para karyawannya.

Eri menambahkan, banyaknya masyarakat yang lebih sering menghabiskan waktunya di rumah menjadi berkah tersendiri bagi JNE di masa pandemi. Pasalnya, kebutuhan masyarakat lebih sering terpenuhi melalui platform e-commerce.

Oleh karena itu, JNE berusaha memaksimalkan produk layanan atau fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan saat ini, misalnya digital payment, friendly logistic, dan sebagainya.

“Untuk mendorong pemanfaatan fasilitas tersebut, maka kami menyelenggarakan program-program seperti cashback, diskon ongkos kirim, dll yang diharapkan aktivitas jual-beli online semakin nyaman sehingga bisnis e-commerce tetap tumbuh,” papar Eri.

JNE juga terus mendukung pelaku UMKM agar terus bertahan dan berkembang di tengah masa pandemi Covid-19 melalui program CSR seperti pelatihan gratis berupa webinar hingga donasi.

Baca Juga: Ada layanan baru, penjual online kini bisa kirim barang lewat TIKI, bayar belakangan

Eri melanjutkan, JNE terus memaksimalkan kerja sama yang saling mendukung dengan pihak-pihak lain di dalam ekosistem e-commerce. Jika ekosistem tersebut tetap berkembang, maka JNE juga akan terus tumbuh dengan baik. Dengan adanya sejumlah strategi tadi, mau tidak mau JNE harus menambah anggaran belanjanya.

Eri tidak membeberkan nilai anggaran yang dimaksud. Namun, alokasi penambahan anggaran tersebut ditujukan untuk mendukung penerapan protokol kesehatan bagi karyawan maupun pelanggan, optimalisasi strategi distribusi di tengah beragam tantangan, program mendukung e-commerce dan UMKM, serta kegiatan CSR penanganan pandemi Corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×