Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan tambang batubara, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) tengah berupaya memperbaiki kinerja keuangannya di sisa tahun ini.
Asal tahu saja, sebenarnya MBAP berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 4,64% (yoy) menjadi US$ 196,63 juta pada kuartal tiga lalu. Akan tetapi, laba bersih perusahaan tergerus 40,81% (yoy) menjadi US$ 26,46 juta.
Baca Juga: Mitrabara (MBAP) Optimistis Mencapai Target Produksi Batubara
Sekretaris Perusahaan MBAP Chandra Lautan mengaku, penurunan laba bersih MBAP sejauh ini lebih dikarenakan harga jual rata-rata batubara yang mengalami pelemahan. “Tekanan laba bersih perusahaan adalah imbas penurunan harga penjualan rata-rata di kuartal tiga tahun ini sebesar 21% dibandingkan kuartal tiga tahun lalu,” paparnya, Sabtu (7/12).
Menurutnya, koreksi harga batubara di pasar membuat laba bersih MBAP di akhir tahun nanti diperkirakan tidak akan menyamai pencapain di akhir tahun lalu. Untuk mencegah penurunan laba bersih lebih lanjut, MBAP perlu menjaga tingkat biaya operasionalnya.
Lantas, perusahaan akan terus menerapkan strategi pengurangan biaya yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja di masa mendatang.
Walau performa keuangan MBAP belum terlalu menggembirakan, perusahaan masih mencetak kinerja operasional positif.
Tercatat, MBAP menargetkan produksi batubara sebanyak 4 juta ton di tahun ini. Sampai kuartal tiga lalu, perusahaan telah merealisasikan produksi sebesar 3,12 juta ton batubara atau setara 78% dari target di tahun ini. Capaian produksi batubara MBAP di kuartal tiga 2019 juga meningkat 23% (yoy) dari produksi di kuartal tiga 2018.
Baca Juga: Meski serapan DMO baru 58,26%, namun pasokan batubara untuk kelistrikan diklaim aman
Di sisi lain, MBAP juga sudah menyerap dana belanja modal atau capital expenditure sebanyak 66% atau setara US$ 3,28 juta hingga kuartal tiga lalu. Perusahaan sendiri menggelontorkan capex di tahun ini sebesar US$ 4,97 juta.
Sejauh ini, MBAP telah menggunakan belanja modalnya untuk melakukan pembelian mesin, alat berat, dan kendaraan demi menunjang kegiatan operasional pertambangan perusahaan.
Chandra optimistis hasil produksi batubara MBAP akan terjual secara maksimal. Pasalnya, permintaan ekspor batubara perusahaan masih tetap stabil di tahun ini terlepas dari adanya tekanan pada harga komoditas tersebut.
“MBAP memiliki kualitas batubara premium dan kami akan terus mempertahankan kualitasnya agar dapat meningkatkan lagi ekspor,” terang dia.
Mengintip laporan keuangan di kuartal tiga, MBAP memiliki sejumlah negara yang berkontribusi besar terhadap pendapatan perusahaan. Ambil contoh China yang mampu memberikan pendapatan sebesar US$ 59,66 juta kepada MBAP atas penjualan batubara. Ada pula Korea Selatan dan Malaysia yang memberi pendapatan masing-masing senilai US$ 43,60 juta dan US$ 30,39 juta.
Baca Juga: Mitrabara Adiperdana (MBAP) kejar produksi 4 juta ton tahun ini
MBAP juga akan memperkuat pasar domestic. Berhubung penjualan batubara MBAP di dalam negeri mencapai US$ 18,01 juta di kuartal tiga lalu. Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan hanya menjual batubara di pasar domestik senilai US$ 33.755.
Chandra mengatakan, pihaknya telah memiliki kontrak penjualan batubara secara jangka panjang dengan salah satu perusahaan pembangkit listrik sehingga dapat memacu kinerja pendapatan di pasar domestik. Catatan Kontan, MBAP terikat kontrak penjualan batubara dengan PT Paiton Energy.
“Untuk selanjutnya, kami akan terus mengevaluasi potensi pasar dalam negeri sebelum memutuskan apakah akan menambah jumlah klien atau tidak,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News