Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) tetap mempertahankan optimisme terhadap prospek bisnis di sisa tahun ini meskipun terdapat sentimen negatif global yang berlangsung.
Head of Investor Relations Samudera Indonesia, Sandhika Stamboel, menjelaskan bahwa optimisme tersebut muncul karena masih terdapat peluang-peluang baru yang bisa dimanfaatkan oleh SMDR sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi bisnis perusahaan ke depannya.
“Dengan neraca dan posisi kas yang kuat, perusahaan akan terus mencermati peluang-peluang baru yang muncul serta memantau faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tiap lini bisnisnya. Dengan demikian, perusahaan bisa mengambil langkah terbaik untuk mencapai kinerja operasional dan finansial yang optimal,” ujar Sandhika kepada Kontan.co.id pekan lalu.
Sandhika menambahkan, di tengah kondisi suku bunga yang tinggi, perusahaan bersikap cukup konservatif dalam proses kajian studi investasi, salah satunya dengan melakukan analisis skenario yang mempertimbangkan asumsi jika tingkat bunga pinjaman tinggi.
Baca Juga: Sisa Capex Samudera Indonesia (SMDR) Masih US$ 200 Juta, Ini Rencana Alokasinya
Dalam memperoleh pinjaman atau pendanaan, lanjutnya, SMDR akan mempertimbangkan beberapa aspek termasuk biaya pinjaman yang rendah serta penyesuaian tenor dan mata uang pinjaman dengan profil kontrak proyek yang akan diinvestasikan.
“Hal ini akan menjaga arus kas perusahaan serta meminimalisir risiko kredit maupun nilai tukar,” jelasnya.
Tahun ini, SMDR menargetkan untuk menambah total 12 armada kapal. Rinciannya meliputi empat kapal peti kemas dari China, dua kapal peti kemas dari Jepang, dua kapal tug boat dari Semarang, dua kapal tongkang dari Madura, dan dua kapal tanker yang dijadwalkan tiba di Singapura.
Hingga Mei lalu, perusahaan telah merealisasikan penambahan delapan kapal termasuk kapal peti kemas, kapal tanker gas, kapal tunda, dan tongkang.
Merujuk pada pemberitaan sebelumnya, Samudera Indonesia telah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar US$ 280 juta. Sebagian dari alokasi capex tersebut digunakan untuk penambahan armada tahun ini.
Sandhika tidak merinci lebih detail berapa persen dari capex tersebut yang telah terserap hingga kini. Ia hanya menyebut bahwa sebagian besar dari realisasi capex digunakan untuk pembelian kapal.
SMDR mencatat pendapatan jasa sebesar US$ 156,40 juta pada kuartal I-2024. Angka ini turun 24,69% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari US$ 207,66 juta.
Rinciannya, pendapatan dari uang tambang berkontribusi sebesar US$ 95,41 juta. Kemudian pendapatan dari jasa keagenan, forwarding, dan pelabuhan mencapai US$ 25,40 juta.
Hasilnya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SMDR mencapai US$ 10,15 juta. Angka ini turun 62,98% secara tahunan dari US$ 27,43 juta pada Maret 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News