Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) turut dirasakan oleh PT Beiersdorf Indonesia.
Produsen skincare Nivea dan plester Hansaplast tersebut mengaku terkena dampak pelemahan rupiah yang belakangan terjadi, namun tidak terlalu besar. "Terkena dampak? Jawabannya iya dan tidak," tukas President Director Beiersdorf Indonesia, Holger Welters kepada Kontan.co.id, Kamis (13/9).
Lebih lanjut, Holger menjelaskan sejumlah bahan dasar untuk Hansaplast dan Nivea masih mengandalkan impor. Namun, presentase-nya tidak terlalu besar dibandingkan bahan dasar lokal yang digunakan.
"Saya tidak bisa sebut seberapa persentasenya, namun untuk Hansaplast mayoritas bahan dasarnya berasal dari lokal, sementara Nivea beberapa kemasannya saja yang kita impor," jelas Holger.
Sejauh ini, produksi Hansaplast dan Nivea di pabriknya di Malang tidak terganggu akibat pelemahan rupiah. Namun pria asal Jerman itu menambahkan adanya kemungkinan kenaikan harga produk jika nanti rupiah terus melemah.
"Selama ini kita masih cukup mampu meng-cover, namun jika rupiah terus melemah, kemungkinan kita bisa saja menaikkan harga," ucap Holger. Tetapi ia belum dapat menjelaskan besaran kemungkinan kenaikan harga yang akan dilakukan.
Beiersdorf Indonesia bergerak di industri kosmetik dan perawatan wajah serta industri pertolongan pertama atau plester merek Hansaplast. Selain itu, Beiersdorf Indonesia juga memproduksi berbagai produk perawatan wanita dan laki-laki dalam merek Nivea.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News