kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belum diizinkan beroperasi, jaringan bioskop diklaim sudah penuhi simulasi kesehatan


Selasa, 18 Agustus 2020 / 21:39 WIB
Belum diizinkan beroperasi, jaringan bioskop diklaim sudah penuhi simulasi kesehatan
ILUSTRASI. Pekerja memasang tanda jaga jarak saat simulasi pembukaan dan peninjauan tempat hiburan bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020). Simulasi tersebut dilakukan dalam rangka peninjauan kesiapan tempat hibu


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GBPSI) Djonny Syafruddin berkata pihaknya telah menyelenggarakan simulasi protokol kesehatan di ruang tertutup yang ketat bagi pengunjung jika nanti bioskop kembali

Ia juga memastikan, dalam pelaksanaan protokol kesehatan, tidak melibatkan sentuhan antar pengunjung dan karyawan bioskop sama sekali.

Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) sudah serap Rp 210 miliar dana capex di semester I-2020

"Kami perketat prosedur kesehatan hingga ke ruang teater. Kami thermogun, catat temperatur, wajibkan cuci tangan, hingga karcis tidak dirobek oleh petugas, jadi dirobek sendiri oleh pengunjung. Jarak di dalam selang seling, lebih dari satu meter dan wajib mengenakan masker. Selesai menonton, kami sterilkan kembali ruangannya. Itu salah satunya," jelas Djonny kepada Kontan, Selasa (18/8).

Ia menambahkan, asosiasi juga menegaskan kepada tiap jaringan bioskop memberlakukan dan melaporkan simulasi protokol kesehatan kepada pihaknya sebagai syarat mendapatkan izin film.

"Di luar negeri, seperti Korea dan Singapura juga telah melaksanakan protokol seperti itu. Bahkan di China ada penerapan penonton keluar ruangan selama 5 sampai 10 menit, lalu masuk kembali lanjut menonton," sambungnya.

Djonny berkata, pelaku bisnis bioskop juga tidak bisa dipisahkan dengan produsen film. Jika kunjungan bioskop ditekan 50% sampai 60%, hal ini berpotensi mempengaruhi produsen film sebab market semakin kecil. Namun demikian, sampai saat ini GPBSI akan terus mengikuti segala aturan pemerintah demi keamanan bersama.

Baca Juga: Industri biskop terpuruk, GPBSI harap ada keringanan pajak hiburan untuk setahun

"Banyak yang mendorong bioskop untuk kembali beroperasi, kunjungan mall juga terdongkrak karena bioskop. Namun kami juga melihat kondisi saat ini, sehingga yang dapat dipastikan adalah kami semua sudah memberlakukan simulasi ketat protokol kesehatan di tiap jaringan bioskop," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×