kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Benarkah ini saatnya borong barang di marketplace China?


Rabu, 07 Agustus 2019 / 09:27 WIB
Benarkah ini saatnya borong barang di marketplace China?


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Senin (5/8) lalu, nilai tukar mata uang yuan masih melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pelemahan yuan juga terjadi saat berhadapan dengan rupiah.

Baca Juga: Yuan "melemahkan diri" terhadap dollar, bagaimana posisi yuan versus rupiah?

Saat mata uang China ini tak berdaya, apakah ini saat yang tepat untuk memborong barang-barang di marketplace China? Sebab, jika dikonversikan ke dalam rupiah, tentu harga barang di China akan lebih murah.

Satu catatan bagi Anda yang ingin memborong barang-barang dari marketplace China, perhatikan mata uang yang ditransaksikan di situs terkait. Jika menggunakan mata uang dollar, tentu ini bukan saat yang tepat untuk memborong. Sebaiknya pilih situs yang menawarkan barang dengan mata uang yuan. Pasalnya, nilai tukar rupiah saat ini mencatatkan pelemahan terhadap dollar AS.

Di Indonesia, ada sejumlah marketplace asal China yang sangat terkenal. Beberapa di antaranya adalah Alibaba, Aliexpress, dan Taobao. Namun, agar tidak buntung, mari kita kulik satu per satu marketplace ini.

- Alibaba

Alibaba merupakan salah satu perusahaan multinasional berbasis di China yang didirikan pada tahun 1999 silam oleh Jack Ma. Alibaba saat ini sudah menjelma menjadi sebuah perusahaan besar yang sudah menghasilkan jutaan dollar meski memulai bisnisnya dari penjualan dan pembelian secara Business to business (B2B).

Baca Juga: Pendapatan Alibaba pada periode Januari-Maret 2019 naik melebihi ekspektasi

Lama kelamaan, bisnis Alibaba semakin berkembang menjadi Business to Custumer (B2C), Customer to Customer (C2C), Cloud Computing, hingga jasa pembayaran. Mengutip Reuters, Alibaba melaporkan pendapatan grup sebesar CNY 93,50 miliar (US$ 13,6 miliar) pada periode Januari-Maret 2019, naik 51% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian pendapatan ini mengalahkan proyeksi yang sebesar CNY 91,56 miliar, menurut data IBES dari Refinitif.

Nah, situs jual beli online ini bertaraf internasional. Alhasil, barang yang ditransaksikan menggunakan mata uang dollar AS (US$).




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×