Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog mulai merealisasikan penugasan impor beras tahap pertama sebanyak 500.000 ton beras.
Merespons hal ini, Kepala Pusat Pusat Pengkajian Dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI) Muhammad Qomarunnajmi mengatakan untuk saat ini hadirnya beras impor masih belum berpengaruh pada harga beras di tingkat petani.
"Informasi dari teman-teman harga beras di tingkat petani masih relatif stabil," kata Qomar pada Kontan.co.id, Jum'at (11/5).
Baca Juga: Harga Pangan Dunia Naik, Kemendag Siapkan Langkah Strategis
Menurutnya, hal ini lantaran musim panen raya sudah mulai berakhir. Sehingga tidak berpengaruh pada harga beras yang ada di dalam negeri.
Namun demikian, menurutnya masuknya beras impor biasanya nanti akan berdampak psikologis di petani dan konsumen.
"Kalau ada impor harga akan cenderung turun, jadi petani melepas stok gabah dan konsumen nunggu harga turun. Tapi untuk sekarang ini stok petani kemungkinan tidak dijual." ungkap Qomar.
Sebelumnya, Perum Bulog melaporkan realisasi impor beras tahap pertama mencapai 132.000 ton.
Baca Juga: Kebijakan Cadangan Pangan Pemerintah Diterapkan
"Sudah digudang 132.000 ton. Sementara yang dalam perjalanan 290.000 ton," kata Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Kelembagaan Bulog, Tomy Wijaya pada Kontan.co.id, Jum'at (12/5).
Adapun beras tersebut diimpor dari empat negara yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan dan India. Beras impor ini nantinya akan digunakan sebagai tambahan cadagan beras pemerintah (CBP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News