Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga beras medium jenis IR-64 III mengalami kenaikan sebesar 10,36% dibandingkan rata-rata harga dari Juni hingga Agustus 2017. Kenaikan harga dari Rp 8.100 per kilogram (kg) menjadi Rp 9.075 per kg dipengaruhi oleh banyak faktor.
"Banyak variabel yang mempengaruhi kenaikan harga," ujar Arief Prasetyo Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta kepada KONTAN, Kamis (14/9).
Beberapa faktor antara lain adalah fleksibilitas harga 10% yang diterapkan oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Fleksibilitas itu dilakukan Bulog untuk meningkatkan serapan beras yang diproduksi petani.
Arief bilang faktor lingkungan juga mempengaruhi kenaikan harga. Serangan hama wereng dan kekeringan telah terjadi di beberapa daerah. Selain itu juga Arief bilang rendemen di beberapa daerah turun di bawah 50%.
Oleh karena itu FSTJ meminta pemerintah melakukan operasi pasar melaluo Bulog. Menurut Arief hal tersebut merupakan tugas pemerintah meskipun saat ini stok milik FSTJ masih 47.591 ton per tanggal 13 September 2017.
Arief menilai pemerintah memiliki tugas untuk menjaga stabilisasi harga. "Pemerintah memiliki stok yang baik dengan harga yang baik saat ini," terang Arief.
Kenaikan harga menurut Arief akan dapat ditekan. Arief bilang Menteri Perdagangan (Mendag) dan Menteri Pertanian (Mentan) telah menjamin harga tetap stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News