Reporter: Abdul Basith | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Harga beras yang naik selama tiga bulan ke belakang membuat PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta, meminta operasi pasar kepada Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.
"Harga naik 10% sehingga FSTJ melaporkan ke Gubernur untuk mengajukan operasi pasar," ujar Arief Prasetyo, Direktur Utama FSTJ kepada KONTAN (13/9).
Harga beras kualitas medium jenis IR-64 III diakui terus merangkak naik. Saat ini harga beras IR-64 III di FSTJ sebesar Rp 9.075 per kilogram (kg). Hal tersebut naik dari harga selama tiga bulan terakhir (Juni hingga Agustus) yang pernah mencapai harga Rp 9.000 per kg.
Harga rata-rata selama tiga bulan terakhir itu sebesar Rp 8.223 per kg. Kenaikan tersebut membuat FSTJ mengajukan surat permintaan operasi pasar kepada pemerintah.
FSTJ meminta cadangan beras pemerintah sebesar 75.000 ton. Rencananya cadangan beras pemerintah tersebut akan digunakan untuk operasi pasar dari September 2017 hingga Maret 2018.
"Cadangan beras pemerintah dipakai hanya jika diperlukan saja," terang Arief.
Pelaksanaannya operasi pasar yang diminta oleh FSTJ akan dilakukan sebagian pada tahun depan yaitu pada Januari hingga Maret 2018. Sebelumnya Arief bilang, FSTJ juga memiliki perjanjian dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Perjanjian kesepakatan tersebut sudah berjalan selama setahun dan berlaku selama dua tahun.
Dalam perjanjian yang disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta tersebut menuliskan persiapan cadangan pasokan sebesar 200.000 ton. Selama setahun ini diakui Arief ada beberapa yang telah digelontorkan. Namun mengenai jumlah Arief belum memiliki jumlah pasti.
Arief bilang, penggunaan beras dalam perjanjian tersebut adalah untuk menjaga stabilitas harga. Oleh karena itu permintaan cadangan beras pemerintah oleh FSTJ diakui bisa berasal dari perjanjian tersebut atau di luar perjanjian.
Saat ini permintaan cadangan beras pemerintah oleh FSTJ masih menunggu persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta. "Tunggu surat Gubernur," ucap Arief.
Tren harga beras di FSTJ cenderung mengalami kenaikan selama tiga bulan terakhir. Selain beras IR-64 III yang diminta FSTJ, IR-64 II dan IR-64 I juga mengalami kenaikan dari bulan Juni 2017.
Beras jenis IR-64 II yang pada Juni seharga Rp 9.000 per kg kini harganya sebesar Rp 9.700 per kg sementara perubahan harga IR-64 I yang saat ini Rp 10.325 per kg tidak terlalu signifikan dari bulan Juni sebesar Rp 10.200 per kg.
Sementara untuk stok diakui oleh Arief saat ini masih dalam keadaan aman. Berdasarkan data FSTJ hingga 13 September 2017, stok beras di FSTJ masih sebesar 47.591 ton. Pasokan pun dinilai aman melihat pengiriman pada 13 September 2017 masih sebesar 3.833 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News