Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019 diperkirakan bakal dipenuhi ragam ekspansi bisnis dan investasi segar. Beberapa industri dikabarkan tertarik memperlebar lini produksi dan skala bisnisnya.
Seperti produsen otomotif, sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemperin) menyatakan tahun ini akan ada dua produsen mobil yang akan membangun pabrik yakni Hyundai dan Volkswagen. Menanggapi hal tersebut Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Indonesia Motor menjelaskan saat ini memang ada pendalaman studi untuk membangun full manufacturing plant dan juga produk di Indonesia dan Asean.
Hanya saja Hyundai saat ini belum dapat membeberkan detilnya, sebab prinsipal dari Korea Selatan masih terus mengkaji ekspansi ini. Adapun menurut Mukiat, market otomotif di Indonesia dalam dua hingga tiga tahun ke depan masih dalam pemulihan.
"Mengingat kondisi ekonomi yang masih belum pulih," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (6/1).
Di tingkat Asean, Indonesia masih berada di bawah Thailand dari segi kapasitas produksi kendaraannya.
Mengenai hal tersebut, menurut Mukiat Indonesia masih dapat menjadi market yang atraktif dengan beberapa catatan. "Salah satunya soal industri komponen (onderdil) harus diperbanyak, selain regulasi saat ini harus bisa kompetitif," ungkapnya.
PT Hyundai Indonesia Motor di tahun 2019 ini diketahui memasang target penjualan domestik sekitar 1.800 unit dan ekspor sekitar 3.000 sampai 3.300 unit.
Berdasarkan kabar Kemperin sebelumnya, produksi dari pabrik Hyundai di Indonesia yang baru nantinya sekitar 50% disuplai ke luar negeri alias ekspor.
Sedangkan produsen seperti Volkswagen berencana membangun pabrik perakitan mobil dengan nilai investasi sekitar € 40 juta-€ 50 juta. Salah satunya varian model yang akan dihasilkan ialah Sport Utility Vehicle (SUV).
Sementara itu industri keramik, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) juga fokus melakukan ekspansi di lini produksinya. Edy Sujanto, Direktur PT ARNA mengatakan permintaan pasar yang dinilai prospektif dimasa mendatang menyebabkan perusahaan tak segan menambah pabrik baru.
"Tahun 2019 kami berencana ekspansi di plant ke 4 di Ogan Ilir, Sumatra Selatan dan ditargetkan mulai beroperasioanal di semester kedua (2019)," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (6/1).
Jumlah modal yang dikeluarkan untuk pengembangan pabrik baru senilai Rp 100 miliar.
Sekadar informasi, saat ini ARNA memiliki kapasitas terpasang secara total mencapai 58 juta meter persegi per tahunnya dengan lima pabrik yang tersebar di Tangerang, Serang, Surabaya, Ogan Ilir, dan Mojokerto. Dengan penambahan pabrik baru di Ogan Ilir, Sumatra Selatan, maka di tahun depan ARNA memproyeksi kapasitas total pabrikannya bakal mencapai 64 juta meter persegi dalam setahun.
Adapula produsen cetakan sarung tangan berbahan keramik, PT Marck Dynamics Indonesia Tbk (MARK) yang mempersiapkan ekspansi dengan memperoleh pinjaman dari perbankan sekitar US$ 8,1 juta untuk pembangunan pabrik baru. Pabrik tengah dalam tahap pembangunan.
Diharapkan di tahun 2019 ini pabrik baru tersebut akan rampung dan bisa berproduksi secara normal. Di tahun 2019 ini Marck Dynamics menargetkan kenaikan kapasitas produksi sarung tangan menjadi sebanyak 630.000 pieces per bulan pada tahun depan, dimana di 2018 lalu kapasitas produksi MARK baru sebesar 540.000 pieces per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News