kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.901   -26,77   -0,39%
  • KOMPAS100 1.005   -2,88   -0,29%
  • LQ45 768   -4,30   -0,56%
  • ISSI 227   0,00   0,00%
  • IDX30 396   -3,16   -0,79%
  • IDXHIDIV20 458   -4,31   -0,93%
  • IDX80 113   -0,36   -0,32%
  • IDXV30 114   -0,86   -0,75%
  • IDXQ30 128   -1,07   -0,83%

Konsumsi Pertalite Tembus 11,6 Juta Kl Hingga Mei 2025


Selasa, 01 Juli 2025 / 11:28 WIB
Konsumsi Pertalite Tembus 11,6 Juta Kl Hingga Mei 2025
ILUSTRASI. BPH Migas melaporkan, distribusi Pertalite telah mencapai 11,6 juta kl dan solar sebanyak 7,2 juta kl sepanjang Januari hingga Mei 2025


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan, distribusi jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP) Pertalite telah mencapai 11,6 juta kiloliter (kl) sepanjang Januari hingga Mei 2025.

Sementara itu, penyaluran jenis BBM tertentu (JBT) minyak solar tercatat sebesar 7,20 juta kl dan minyak tanah sebanyak 0,21 juta kl.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan, angka tersebut masih di bawah pagu yang ditetapkan dalam APBN 2025.

“Secara keseluruhan realisasi JBT dan JBKP pada tahun 2025 masih di bawah kuota APBN,” kata Erika dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Senin (30/6).

Jika dirinci, realisasi penyaluran Pertalite hingga Mei 2025 setara 37,14% dari kuota, dengan proyeksi realisasi hingga akhir tahun sebesar 93,32%. Adapun realisasi distribusi solar mencapai 38,13% dengan proyeksi 94,32%, dan minyak tanah sebesar 39,76%.

Baca Juga: Pertamina Kerek Harga BBM Non-Subsidi, Pertamax Jadi Rp 12.500 Per Liter Mulai 1 Juli

Erika mengungkapkan realisasi penyaluran JBT secara tahunan terus meningkat. Meski demikian, tren tersebut tetap berada dalam batas kuota yang ditetapkan.

“Untuk tahun 2025 prognosa realisasi JBT juga diperkirakan masih di bawah kuota yang ditetapkan. Demikian pula untuk minyak tanah,” ujarnya.

BPH Migas, lanjut Erika, akan terus memperkuat pengawasan dan pengendalian distribusi BBM subsidi agar tidak terjadi kelebihan konsumsi.

Untuk menjaga fleksibilitas distribusi hingga akhir tahun, BPH Migas telah menetapkan cadangan kuota sebesar 452.653 kl. Rinciannya terdiri dari minyak tanah sebesar 8.948 kl, solar 443.705 kl, dan Pertalite 100.000 kl.

“"Ini akan kita lihat nanti evaluasi pada akhir tahun biasanya menjelang Nataru itu juga dibutuhkan kuota yang lebih besar itu masih bisa kita lepaskan dari cadangan,” ujar Erika.

Tak hanya itu, BPH Migas juga telah menyusun proyeksi kebutuhan BBM subsidi untuk tahun 2026. Dalam usulannya, kuota solar ditetapkan sebesar 18,531 juta–18,742 juta kl, minyak tanah 0,517 juta–0,535 juta kl, dan Pertalite 31,229 juta–31,230 juta kl.

Selanjutnya: Penyaluran Rumah FLPP Tembus 120.976 Unit Sepanjang Semester I/2025

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok, Rabu 2 Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×