kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berdasarkan hasil kajian, kemitraan dapat meningkatkan kesejahteraan petani


Jumat, 17 Januari 2020 / 17:02 WIB
Berdasarkan hasil kajian, kemitraan dapat meningkatkan kesejahteraan petani
Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) menyampaikan hasil kajian terkait dengan pola kemitraan petani tembakau di Jakarta, kepada pemerintah dan pemangku kepentingan sekto


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) bekerjasama Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) petani yang bergabung dalam sebuah kemitraan memiliki pendapatan lebih tinggi dari mereka yang tidak bermitra (non mitra).

Kajian ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan dalam meningkatkan pendapatan petani tembakau di Indonesia.

Baca Juga: Asosiasi petani tembakau sebut industri rokok elektrik dapat membantu petani tembakau

Ketua Umum APTI Soeseno mengatakan, selama ini manfaat dari kemitraan antara petani dengan pabrikan belum dinikmati secara merata oleh semua petani tembakau.

Meskipun faktor penentu keberhasilan bentuk kemitraan yang cocok untuk setiap daerah berbeda-beda, namun secara umum melalui penelitian yang dilakukan IPB, pihaknya melihat kemitraan menjadi salah satu bentuk kerjasama yang menguntungkan petani dari segi produktifitas yang berkualitas dan tentunya pendapatan petani.

Menurut Suseno, selama ini terdapat banyak perbedaan interpretasi tentang kemitraan sektor tembakau antara kementerian dan Lembaga, juga para dinas di pemerintah daerah.

Baca Juga: Petani sebut revisi PP 109/2012 hancurkan sektor industri hasil tembakau

Ia bilang, mereka berharap hasil penelitian ini dapat mengurai benang kusut tentang perlu atau tidaknya program kemitraan bagi petani tembakau.

"Saya sebagai petani tembakau telah merasakan manfaat dari mengikuti program kemitraan. Dengan kehadiran hasil studi ini maka kami berharap ini menjadi bukti bahwa program kemitraan merupakan salah satu kunci peningkatan kesejahteraan petani” ujar, Soeseno, Jumat (17/1).

Soeseno menegaskan, salah satu solusi agar petani tembakau bisa meningkatkan kapasitas dan kualitas tembakaunya, adalah melalui kemitraan. Bukan melalui pembatasan import tembakau karena itu tidak tepat.

Pada kenyataannya saat ini produksi tembakau nasional hanya mampu memenuhi setengah dari kebutuhan industri setiap tahunnya, untuk itu menjadi peer bersama untuk meningkatkan jumlah kemitraan petani.

Baca Juga: Dampak Cukai Rokok Naik, dari Potensi PHK hingga Petani Tembakau ditekan Pedagang



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×