kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Berharap semen lebih berotot sepanjang 2016


Sabtu, 02 Januari 2016 / 19:40 WIB
Berharap semen lebih berotot sepanjang 2016


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Bergulirnya proyek infrastruktur di paruh kedua tahun 2015 diharapkan bisa menggenjot permintaan semen nasional sepanjang 2016.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memperkirakan, pada 2016 ini akan terjadi kenaikan penjualan semen 5% ketimbang realisasi permintaan semen tahun 2015.

Widodo Santoso, Ketua Umum ASI menyebutkan, kenaikan penjualan berasal dari permintaan semen untuk sejumlah proyek infrastruktur pemerintah yang sudah bergulir sejak akhir 2015.

"Banyak proyek pemerintah baik daerah maupun pusat mulai dikerjakan," kata Widodo kepada KONTAN, Kamis (31/12).

Tren kenaikan permintaan semen nasional ini sejatinya sudah terlihat menjelang penutupan semester II 2015 lalu.

Tengok saja, permintaan semen sepanjang September 2015 lalu yang naik 3,6% menjadi 5,7 juta ton ketimbang realisasi penjualan bulan sebelumnya atau Agustus 2015 sebanyak 5,5 juta.

Kenaikan penjualan semen secara bulanan tersebut berlanjut, pada bulan Oktober 2015 dan bulan November 2015 terjadi lagi kenaikan penjualan semen masing-masing sebanyak 61 juta ton dan 6,4 juta ton per bulan.

"Kami berharap tahun 2016 ini belanja pemerintah untuk proyek infrastruktur tak terlambat lagi,” kata Widodo.

Sebagaimana diketahui, pada semester I 2015 lalu, pelaku industri semen kesulitan menjual semen karena lambatnya proses penggarapan proyek infrastruktur pemerintah.

Tak hanya proyek pemerintah yang sepi, kala itu kalangan swasta juga banyak yang menunda proyek infrastruktur lantaran mereka melihat perkembangan pasar.

Walaupun penjualan semen pada semester I-2015 turun, namun menjelang semester II 2015, penjualan semen kembali bergerak naik, meski tipis.

Alhasil, pada periode Januari-November 2015 lalu, penjualan semen nasional tercatat sebanyak 55,9 juta ton atau naik 2,1% ketimbang realisasi penjualan pada periode yang sama tahun 2014 sebanyak 54,8 juta ton.

Melihat penjualan semen yang membaik, Widodo tak khawatir adanya kekurangan pasokan.

Sebab, sampai 2015 lalu, kapasitas produksi semen nasional mencapai 78 juta ton per tahun.

Tergantung ekonomi Meski ada kenaikan, proyeksi penjualan semen pada 2016 juga konservatif.

Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyebut, kenaikan penjualan semen pada tahun 2016 masih berasal dari proyek infrastruktur pemerintah yang sudah bergulir sejak akhir tahun 2015 lalu.

Walaupun tahun 2015 cukup berat bagi industri semen, namun Semen Indonesia selaku penguasa pasar masih bisa mencatat kenaikan penjualan meski tipis.

Sampai dengan November 2015, perusahaan semen pelat merah ini mencatat kenaikan penjualan tipis 0,3% menjadi 24 juta ton ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2014 sebanyak 23,9 juta ton.

Agung optimistis, tahun 2016 ini, Semen Indonesia bisa membukukan kenaikan penjualan semen setidaknya sebesar 5% atau sama dengan target penjualan semen dari asosiasi.

"Kami melihat kondisi ekonomi Indonesia akan tumbuh, karena proyek infrastruktur sudah berjalan, kondisi politik juga mulai stabil,” harap Agung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×