Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) resmi mengoperasikan terminal transit utama (TTU) Tuban secara resmi pada 11 November 2010. Direktur Pemasaran dan Niaga, Djaelani Sutomo menyatakan, peresmian TTU Tuban ini guna meningkatkan efisiensi distribusi BBM. Sebab, pengoperasian TTU Tuban mampu meningkatkan kehandalan fasilitas penerimaan, penampungan, dan penyaluran BBM.
Nantinya TTU yang menjadi fasilitas penyimpanan BBM memiliki kapasitas tampung sebesar 350.000 Kilo Liter (KL). Dengan beroperasinya TTU ini, Pertamina tak akan lagi menggunakan fasilitas floating storage sebagai tempat penyimpanan BBM. Selama ini, perusahaan migas plat merah itu selalu menyewa fasilitas floating
storage untuk menyimpan BBM. Nilai sewanya mencapai US$ 10 juta. Dus, dengan memiliki TTU Tuban, Pertamina akan menghemat biaya untuk distribusi BBM.
"Pengoperasian TTU Tuban ini merupakan langkah nyata transformasi Pertamina di bidang hilir untuk meningkatkan efisiensi distribusi serta menunjukkan keseriusan Pertamina dalam menyiapkan fasilitas dan perbaikan layanan menghadapi persaingan dimasa depan," kata Djaelani, Sabtu (11/12).
Pengoperasian TTU Tuban sekaligus juga mengamankan cadangan BBM untuk Jawa Timur dan juga menjadi penyangga untuk stok BBM Indonesia Timur. Terminal ini memiliki 4 tangki timbun masing masing 50.000 KL (Fixed Dome/Umbrella Roof Tanks), 3 tangki timbun masing masing berukuran 30.000 KL (Fixed Dome/Umbrella Roof Tanks) dan 3 tangki timbun ukuran 20.000 KL (Floating Roof Tanks) dan satu tangki Solar 200 KL untuk pemakaian sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News