Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Selain berfungsi sebagai alat cuap-cuap, ponsel pun bisa menjadi gadget pengisi waktu senggang yang ampuh. Apalagi fitur permainan yang disediakan para vendor itu kian hari kian canggih.
Fitur permainan memang mampu menjadi salah satu daya tarik penjualan ponsel. Karena itu, tak perlu heran bila beberapa vendor ponsel ternama mempunyai gacoan ponsel permainan yang siap mereka adu dengan pesaing-pesaingnya.
Salah satu produsen yang kini tengah gencar menjual ponsel permainan adalah Sony Ericsson. “Kami lihat ada segmen pasar tersendiri untuk produk ini,” kata Djunaidi Sa-trio, Kepala Pemasaran Sony Ericsson Indonesia.
Bisa main sungguhan
Ponsel permainan andalan vendor hasil merger antara Sony dan Ericsson asal Finlandia ini adalah F 305. Boleh dibilang inilah ponsel permainan pertama dari Sony Ericsson. Sony Ericsson pun serius menjual produk barunya ini.
F 305 mejeng pada harga Rp 1,6 juta per unit, dan kini sudah mudah ditemukan. Ada dua pilihan warna yang bisa Anda pilih: hitam atau putih.
Lantas, seperti apa, sih, kualitas fitur permainan di F 305? Terdapat 11 pilihan menu permainan di ponsel gadget ini. Di antara 11 permainan itu, Sony Ericsson punya tiga jenis permainan yang jadi andalan, yakni permainan joki kuda, boling, dan memancing ikan bass.
Nah, tiga permainan di F 305 memang menarik lantaran Sony Ericsson telah membenamkan teknologi motion censor. Lewat teknologi ini, para pengguna F 305 seolah dapat menjadi joki kuda sungguhan.
Caranya adalah dengan menggoyangkan ponsel F 305. Entah itu mengibaskan dengan tangan atau mengayunkan lengan. Untuk mempermudah permainan, Sony Ericsson sengaja membuat tombol permainan yang menonjol.
Nah, untuk urusan baterai, Sony Ericsson mengklaim kekuatan baterai Li-Ion F 305 bisa bertahan hingga delapan jam. “Kami tidak membuat baterai ponsel yang cepat habis untuk main games,” kata dia.
Namun, Nokia mengklaim, teknologi yang diusung Sony Ericsson sudah lebih dulu ada pada produk Nokia N series. “Kami sudah mengenal teknologi itu dua tahun lalu, namanya accelerometer (sensor orientasi otomatis),” ujar Usun Pringgodigdo, Manajer Pengembangan Bisnis Nokia Corporation.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News