kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.521.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.656   -53,00   -0,34%
  • IDX 7.788   -1,42   -0,02%
  • KOMPAS100 1.207   0,14   0,01%
  • LQ45 955   0,37   0,04%
  • ISSI 235   -0,75   -0,32%
  • IDX30 493   0,55   0,11%
  • IDXHIDIV20 587   -1,48   -0,25%
  • IDX80 137   -0,05   -0,03%
  • IDXV30 143   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 163   -0,09   -0,06%

Bermitra dengan 100 Petani, Sarimelati (PZZA) Produksi 80 Ton Paprika Per Tahun


Rabu, 23 Oktober 2024 / 20:34 WIB
Bermitra dengan 100 Petani, Sarimelati (PZZA) Produksi 80 Ton Paprika Per Tahun
ILUSTRASI. Petani paprika mitra binaan PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA)


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mencatat telah bermitra dengan lebih dari 100 petani di 9 wilayah untuk menyediakan hasil pertanian yang diserap untuk gerai Pizza Hut di berbagai daerah. 

Perusahaan pemegang waralaba jaringan Pizza Hut itu menuturkan hasil pertanian petani setempat dipasok untuk Pizza Hut Restaurant, Pizza Hut Delivery dan Pizza Hut Ristorante. 

Elvin Rahardja, Head of Marketing Pizza Hut Indonesia menuturkan, sejak tahun 2013, melalui Program Pizza Hut Peduli 8P, Perusahaan melakukan inisiatif Peduli Petani. 

Baca Juga: Fokus Inovasi dan Energi Terbarukan, Pizza Hut Tak Ekspansi Gerai Tahun Ini

"Berdasarkan Survei Persepsi Petani 2024, 43,8% petani tidak mendapatkan permodalan yang layak dan 47% petani tidak mendapatkan akses lahan yang mencukupi. Hal ini selaras yang dirasakan oleh salah satu petani binaan Pizza Hut Indonesia," jelasnya dalam pembukaan acara Jelajah Pertanian Pizza Hut di Megamendung, Bogor, Rabu (23/10).

Dalam kesempatan yang sama, Dede Supria dari Kelompok Tani Pangrango di Megamendung, Puncak Bogor mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapi petani adalah modal dan pemasaran. Menurut Dede, harga pupuk dan benih sering kali tidak sebanding dengan harga jual di pasar. 

Menurut Dede, kehadiran Pizza Hut Indonesia memberikan solusi nyata atas masalah ini dengan akses modal yang lebih mudah serta membantu pemasaran hasil pertanian langsung ke restoran Pizza Hut dengan harga yang stabil.

Baca Juga: Ini Dampak Penguatan Dolar AS pada Kinerja Pizza Hut (PZZA) di Tahun 2024

Hingga kini, bahan-bahan seperti tomat, buncis, selada, dan paprika yang digunakan oleh Pizza Hut Indonesia berasal dari para petani binaan. 

Dede menyampaikan bahwa per tahun Kelompok Tani Pangrango yang dipimpinnya mampu memproduksi sebanyak 80 ton paprika. Dirinya bersama dengan komunitas tani juga mengelola 40 greenhouse (GH).

Jika dihitung per bulan, Kelompok Tani Pangrango memproduksi paprika rata-rata 2 ton sampai dengan 3 ton. "Jika hasil produksi berlebih, maka kami akan salurkan ke gerai terdekat lainnya atau ke area Kendal hingga Boyolali," jelasnya. 

Lebih jauh, Dede menjelaskan ahan pertanian dalam program kemitraan ini mencakup hampir 3 hektar di daerah dengan ketinggian 900–1300 meter di atas permukaan laut (MDPL), yang dilengkapi dengan total 80 GH.

Dede menyatakan kondisi ini sangat ideal untuk menghasilkan sayuran segar yang kemudian dipasok ke berbagai gerai Pizza Hut Indonesia.

Samsul Hadi, Konsultan Pertanian Pizza Hut Indonesia, menambahkan bahwa program ini menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP), yang mencakup dukungan menyeluruh seperti modal pertanian, penyediaan bibit benih terbaik, serta edukasi teknis terkait penanaman, pemeliharaan, pendistribusian, dan pembelian kembali hasil produksi lokal untuk Pizza Hut Indonesia. 

"Inisiatif ini memberikan tiga manfaat utama, yakni meningkatkan kesejahteraan petani, memastikan keamanan bahan berkualitas tinggi untuk Pizza Hut Indonesia, serta memperhatikan dampak lingkungan," ujar Samsul.

Baca Juga: Pizza Hut Gelontorkan Rp 500 Juta untuk Belanja Motor Listrik

Dengan dukungan ini, lanjut dia, petani lokal mampu mengoptimalkan produksi pertanian dan memastikan pasokan bahan segar berkualitas tinggi untuk Pizza Hut Restaurant, Pizza Hut Delivery, dan Pizza Hut Ristorante. 

Menurut Samsul, inisiatif ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif dengan membuka lapangan pekerjaan bagi para petani, keluarga mereka, serta komunitas lokal seperti driver, pengepul, dan ibu-ibu di lingkungan pertanian.

“Program Pizza Hut Peduli Petani adalah bagian dari upaya kami untuk menghadirkan bahan berkualitas melalui hubungan saling menguntungkan dengan petani lokal, sekaligus meningkatkan taraf hidup pahlawan pangan bangsa. Melalui kolaborasi ini, kami tidak hanya mendukung petani tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan pangan berkualitas di Indonesia," papar Elvin

Selanjutnya: Laba Unilever (UNVR) Kompak Turun pada Kuartal III-2024, Cek Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (24/10): Cerah Berawan dan Berawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×