kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bersama berikhtiar memanfaatkan energi baru terbarukan


Selasa, 26 November 2019 / 21:34 WIB
Bersama berikhtiar memanfaatkan energi baru terbarukan
ILUSTRASI. Petugas melakukan perawatan panel surya di atap Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (31/7/2019). Berdasarkan rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) dengan potensi tiga gigawatt untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap, PT Peru


Reporter: Dimas Andi, Filemon Agung | Editor: Cipta Wahyana

KONTAN.CO.ID Pelan-pelan Indonesia berikhtiar mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Indonesia ingin memaksimalkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Dari sini, segelintir korporasi mulai mengambil bagian dalam percepatan pemanfaatan energi bersih di tanah air.

Saat ini, pemanfaatan energi terbarukan masih tergolong minim di Indonesia. Vice President Renewable Energy PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Budi Mulyono, pada Rabu (20/11) lalu, mengungkapkan pemanfaatan energi terbarukan dalam pembangkit listrik di Indonesia baru mencapai 12,1% atau 7.435 megawatt (MW) per September 2019. Sebaliknya, pembangkit listrik berbasis energi fosil mendominasi hingga 87,9% atau 53.892 MW.

Padahal, mengacu Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2018-2019, PLN menargetkan penggunaan listrik berbasis EBT di Indonesia bisa mencapai 23% pada tahun 2025. Sedangkan sisanya berupa energi batubara sebanyak 54,6%, gas sebanyak 22%, dan minyak 0,4%.

Sejumlah korporasi lintas sektor mulai sadar betapa pentingnya kehadiran EBT. Produsen minuman beralkohol, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), misalnya, berkomitmen membantu pengembangan EBT.Director Corporate Affairs MLBI Ika Noviera mengatakan, pihaknya siap memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di gedung operasional mereka mulai tahun depan dengan kapasitas 4.000 megawatt hour (MWh).ìKapasitas PLTS Atap kami nantinya setara dengan konsumsi listrik sekitar 3.000 kepala keluarga setiap tahun,î ujar dia, Rabu (20/11) lalu.

MLBI sudah memanfaatkan EBT sejak 2018, tepatnya berupa energi biomassa. Energi ini diimplementasikan dalam proses produksi minuman beralkohol di pabrik MLBI di Sampang Agung, Jawa Timur.

MLBI tidak membentuk divisi khusus untuk menangani hal yang berkaitan dengan pengembangan EBT. Pasalnya, keberadaan EBT menjadi komitmen mereka untuk mengurangi emisi karbon dan polusi udara. MLBI menargetkan pada 2025 nanti, produksi minuman beralkohol mereka 100% memanfaatkan EBT. ìKalau bisa, kami ingin mempercepat target implementasinya,î imbuh Ika.

Danone-AQUA juga berkomitmen mengoptimalkan EBT. Perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) ini akan memasang PLTS berkapasitas 5.674 kilowatt peak (KWp) pada tahun depan. Agriculture & Integration Senior Manager Suistainable Development Danone-AQUA Arif Wahyudin bilang, PLTS akan dipasang di tiga pabrik mereka, yakni di Mekarsari, Klaten dan Banyuwangi. Danone-AQUA juga akan mencari peluang meningkatkan kapasitas PLTS di masa depan.

PT Pertamina juga getol mendukung percepatan penggunaan EBT di Indonesia. Selain mengandalkan program B20, B30 dan pengembangan pembangkit panas bumi, Pertamina membangun konsep Green Energy Station (GES).

Sejauh ini, konsep GES sudah diterapkan pada SPBU Pertamina di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. ìIni merupakan upaya Pertamina mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia,î ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman, Selasa (19/11) pekan lalu.

Secara umum, GES adalah konsep SPBU ramah lingkungan yang memakai sumber energi hijau, yakni panel surya di area SPBU. Selain itu, terdapat fitur pengisian bahan bakar untuk kendaraan listrik atau EV Charging Station. Ada pula fitur pembayaran digital yang dilengkapi layanan mandiri atau self service.

Pertamina juga telah memakai panel surya di sejumlah wilayah operasional. Salah satunya kilang Pertamina RU IV Cilacap yang menerapkan panel surya dengan sistem on grid. ìEnergi surya diterapkan di RU IV Cilacap yang lokasinya belum terjangkau jaringan listrik umum,î imbuh Fajriyah.

Produsen batubara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga berniat mengembangkan EBT, meski belum ke tahap spesifik. Mereka menjajaki proyek PLTS di Bontang, Kalimantan Timur. ìKami lihat batubara akan terus digunakan secara berdampingan dengan pemanfaatan EBT yang saat ini bertumbuh,î kata Direktur Hubungan Investor ITMG Yulius Gozali, Jumat (22/11).

Gina Lisdiani, Perwakilan Allotrope Partners untuk CEIA (Clean Energy Investment Accelerator) Indonesia menjelaskan, saat ini ada sekitar 20 perusahaan yang tergabung dengan CEIA berkomitmen mengoptimalkan pemanfaatan EBT. "Mereka serius dan fokus saat ini adalah pembangunan solar PV rooftop," kata dia, kemarin.
Pemanfaatan sumber energi hijau melalui panel surya merupakan langkah paling mungkin. Kendati demikian, Gina memastikan pasokan energi lewat panel surya hanya mampu memenuhi maksimum 10% total kebutuhan energi setiap perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×