kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,72   -19,77   -2.14%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bersiap! Di 2022, tak akan lagi layanan SMS dan telepon


Jumat, 07 Februari 2020 / 04:14 WIB
Bersiap! Di 2022, tak akan lagi layanan SMS dan telepon
ILUSTRASI. Seorang teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) Indosat di Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon/30/12/2014


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan telepon dan SMS bakal tidak lagi ditemukan di 2022. Benarkah? 

Menurut Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi, perusahaan telekomunikasi diprediksi akan segera menghentikan dua layanan itu pada 2022. Dia bilang, saat ini para perusahaan telekomunikasi sedang menuju transisi karena penggunaan layanan telepon dan SMS terus berkurang. 

"Secara alamiah, memang ada penurunan karena semakin sedikit orang membeli pulsa untuk telepon dan SMS," ucapnya saat ditemui di Kompas.com, di Balai Kartini, Rabu (5/2/2020). 

Baca Juga: Pemanfaatan frekuensi 700 MHz untuk seluler dapat datangkan pemasukan Rp 143 triliun

Untuk saat ini saja, Heru mengatakan, tinggal 30% masyarakat Indonesia menggunakan telepon. SMS juga kian ditinggalkan. Kini, ucapnya, hanya sekitar 10% masyarakat yang masih menggunakan SMS. 

Saat ini, kata Heru, bisnis voice dan SMS tidak lagi bisa diandalkan oleh operator karena sudah tergantikan oleh layanan teknologi digital baru over-the-top (OTT), misalnya WhatsApp. Disrupsi teknologi tersebut mengubah banyak hal, mulai dari bisnis, kompetisi, adopsi dan inovasi teknologi, hingga perubahan organisasi. 

Baca Juga: Pemerintah menyiapkan dua skema pemblokiran ponsel BM

“Disrupsi tidak bisa dihindari dan harus dihadapi operator telekomunikasi," ucapnya. 

Supaya tetap bertahan dan bertumbuh, operator telekomunikasi perlu melakukan transformasi yang bertumpu pada tiga aspek, yakni merumuskan kembali visi dan kepemimpinan, inovasi dan adopsi teknologi baru, serta transformasi organisasi dan budaya digital. 

Baca Juga: Pengendalian ponsel BM lewat IMEI diujicoba pada Februari

Sementara itu, pengamat telekomunikasi Nonot Harsono mengatakan, transformasi digital bagi operator telekomunikasi lebih dari sekadar menjalankan bisnis dengan teknologi digital. Sebab, dibutuhkan adaptasi proses, sistem, dan budaya organisasi. 

Operator telekomunikasi perlu melakukan transformasi bisnis inti agar menjadi trusted-partner dalam ekosistem digital. 

Baca Juga: Kominfo akan memperketat pengawasan prosedur ganti SIM card

“Transformasi operator telekomunikasi harus dimulai dengan perubahan mindset, transformasi dari layanan konvensional menjadi solusi digital, serta efisiensi organisasi yang berfokus menjawab kebutuhan pelanggan secara spesifik dan bertindak secara lebih cepat,” kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Layanan SMS dan Telepon Diperkirakan Akan Punah pada 2022"
Penulis : Wayan A. Mahardhika
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×